Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2012

senyum di balik jendela

Saya harap ini tidak terus berlanjut sampai Maryam mengerti. Bahwa tidur terlalu larut itu tidak baik. Apalagi hampir setiap malam Maryam seperti itu. Maryam hampir-hampir tidak pernah tidur malam sebelum pukul delapan. Lebih sering ia tidur lewat pukul sembilan malam. Kalaupun tidur pukul tujuh-an, biasanya satu atau dua jam setelahnya, ia akan bangun lagi ( nglilir , red). Dan biasanya setelah itu, ia akan lebih sulit tidur lagi, bisa sampai pukul sebelas. Apa yang Maryam lakukan? Bermain! Seringkali Maryam mengajak kami --yang sudah setengah tidur-- menemaninya bermain. Maryam memang sedang senang-senangnya bermain --sambil belajar *padahal Maryam nggak kenal sama Bobo* Racauannya sudah semakin beragam. 'Kosasukukata'-nya semakin bertambah banyak, meskipun sebagian besar masih tanpa arti. Seringkali ia bermain sambil teriak-teriak. Bukan apa-apa, kami hanya tidak ingin itu mengganggu waktu istirahat nenek kontrakan *saya tidak tahu istilah yang lebih tepat*, Bu Tol

alur opini audit

alur opini audit Setelah mendapatkan beberapa temuan audit --tentu saja yang telah 'disepakati' bersama auditee , yang harus dilakukan berikutnya adalah mengelompokkan dan menguantifikasi temuan. Seperti yang sudah pernah sedikit disinggung di sini , bahwa temuan audit dapat digolongkan ke dalam dua kelompok besar: kelompok Salah Saji ( misstatement ) dan kelompok Pembatasan Lingkup (Tidak Cukup Bukti). Secara mudah, dapat dikatakan temuan digolongkan dalam kelompok Salah Saji apabila auditor mendapatkan bukti yang cukup untuk menguantifikasi secara pasti salah saji yang terjadi dalam laporan keuangan (LK). Sebaliknya, temuan digolongkan dalam kelompok Pembatasan Lingkup apabila auditor gagal memperoleh bukti yang cukup untuk meyakini salah saji yang terjadi, termasuk setelah ditempuh prosedur alternatif --jika ada. Salah saji dapat terjadi karena kesalahan pilihan kebijakan akuntansi, kesalahan penerapan kebijakan akuntansi, atau ketidakcukupan pengungkapan dalam L

ujian kehidupan

Hidup ini seperti sekolah. Seperti sekolah, ada juga ujian dalam hidup ini. Seperti ujian, ada yang akan lulus dan ada pula yang akan gagal. Namun, tak seperti ujian sekolah yang hanya diadakan pada waktu tertentu, ujian hidup ini terus berjalan sepanjang nafas kita. Banyak orang mengira ujian hidup itu hanya berupa kekurangan; kemiskinan, ketidaksehatan (sakit), kesempitan, dsb. Padahal, kelebihan; kekayaan, kesehatan, kelapangan waktu, kekuasaan dsb pun justru ujian yang lebih banyak menipu orang; menggelincirkan, menggagalkan mereka! Karena ujian jenis ini membuat mereka kehilangan kesadaran (tidak sadar) bahwa mereka sedang diuji, bahwa ujian hidup ini berjalan sepanjang waktu. Iya. Jika jawaban untuk 'soal' kekurangan adalah sabar, jawaban untuk 'soal' kelebihan adalah syukur. Betapa banyak orang yang mampu bersabar ketika diuji dengan kekurangan. Namun, betapa banyak pula orang yang tidak bersyukur ketika diuji dengan kelebihan; dengan tidak menggunakann