Skip to main content

Logika Tak Sampai

seperti berteduh sejenak di sebuah pohon
Para pecinta akhirat adalah manusia-manusia bercitarasa tinggi. Para pecinta dunia adalah manusia-manusia berselera rendahan.

Tak habis pikir, masih ada saja –bahkan mayoritas- manusia pontang-panting mengejar nenek-nenek ber-make up tebal (dunia, red) dan justru mencampakkan gadis cantik di balik tirai hijab (surga, red).

Tak ubahnya seperti anak kecil yang lebih memilih permen daripada uang satu juta –bahkan lebih parah-.

Logika tak sampai..

“seandainya dunia ini berharga di sisi Allah seharga sebelah sayap nyamuk saja, niscaya Dia tidak akan memberikannya kepada orang-orang kafir, walaupun hanya seteguk air.”
*H.R. Tirmidzi*

Faktanya, orang-orang kafir berjaya di dunia, hampir-hampir semua yang ada di dunia Allah berikan kepada mereka, betapa tidak berharganya dunia..

Anehnya, hanya demi sesuap nasi, selekat pakaian di badan, sebongkah kekuasaan, secuil daging, mereka rela mempertaruhkan jiwa raga untuk mencicipi dahsyatnya siksa neraka.

“Pada hari kiamat nanti akan didatangkan penghuni neraka yang ketika berada di dunia dia adalah orang yang paling banyak merasakan nikmat dunia. kemudian orang itu dicelupkan satu kali (saja) ke neraka jahannam lalu ditanya: ‘hai anak Adam, apakah kamu pernah merasakan nikmat walau hanya sedikit? Dia menjawab: ‘tidak, demi Allah, wahai Rabbku.’”
*H.R. Muslim*

Logika tak sampai..

Dapatkah dibandingkan sesuatu yang terbatas dengan sesuatu yang tak terbatas?

Dapatkah dibandingkan dunia yang hanya beberapa tahun dengan surga dan neraka yang kekal abadi?

Dunia telah kalah setelak-telaknya dari akhirat, secara isi, secara waktu, andai manusia mau sedikit saja berpikir..

“aku dengan dunia ini bagai seorang musafir yang berteduh di sebuah pohon, sebentar saja ia lalu pergi lagi meninggalkannya”
*H.R. Tirmidzi*

Dunia adalah sarana, tujuan adalah surga, tapi betapa banyak manusia menjadikan dunia sebagai tujuan, surga entah kemana, dan neraka tiba-tiba telah menanti di depannya..

Mereka mengejar harta, wanita, kuasa, dan melupakan kematian yang mengejar mereka..

Logika tak sampai..

Comments

Popular posts from this blog

Cara Bikin Daftar Isi Otomatis di Ms Word

Capek dong, yah? Tiap kali atasan ngerevisi konsep laporan, kamu harus neliti lagi halaman demi halaman buat nyocokin nomor halaman ke daftar isi? Mending-mending kalau atasan kamu (yang ngrevisi) cuma satu, kalau ada lima belas?! Sebenernya kalau kamu pinter dikit , suruh aja junior kamu yang ngerjain bikin aja daftar isinya belakangan pas laporan udah final. Tapi karena kamu maunya pinter banyak , bikin aja daftar isi otomatis! Kayak gimana tuh, yuk kita bahas. Bagi yang belum tahu, semoga berguna. Bagi yang udah tahu, ngapain kamu masih di sini? Pergi sana! Aku tidak mau melihat mukamu lagi! Enyahlah!! #becanda, *sinetron banget ya* Sebelumnya, karena saya memakai Ms Office 2010, maka saya akan jelaskan berdasarkan versi tersebut. Apa? Kamu pakai Ms Office 2007? Ga masalah, mirip-mirip kok. Apa? Kamu masih pakai Ms Office 2003? Plis deh, itu udah sewindu lebih. Apa? Ms Office kamu bajakan? Itu urusan kamu! Apa? Ms Office kamu versi 2003 dan bajakan? Wuargh!! Apa? kamu belum...

Manajemen Laba, Baik atau Buruk ? (5)

Praktik-praktik Manajemen Laba Fenomena adanya praktik manajemen laba pernah terjadi di pasar modal Indonesia, khususnya pada emiten manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Contoh kasus terjadi pada PT Kimia Farma Tbk. Berdasarkan hasil pemeriksaan Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal, 2002), diperoleh bukti bahwa terdapat kesalahan penyajian dalam laporan keuangan PT Kimia Farma Tbk., berupa kesalahan dalam penilaian persediaan barang jadi dan kesalahan pencatatan penjualan, dimana dampak kesalahan tersebut mengakibatkan overstated laba pada laba bersih untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2001 sebesar Rp32,7 miliar. Kasus yang sama juga pernah terjadi pada PT Indofarma Tbk. Berdasarkan hasil pemeriksaan Bapepam terhadap PT Indofarma Tbk. (Badan Pengawas Pasar Modal, 2004), ditemukan bukti bahwa nilai barang dalam proses diniliai lebih tinggi dari nilai yang seharusnya dalam penyajian nilai persediaan barang dalam proses pada tahun buku 2001 sebesar  Rp28,87 miliar. Akibatnya penyajia...

Imunisasi, Satu Lagi Siasat Keji Yahudi

imunisasi dalam timbangan Alhamdulillah , istri saya saat ini telah memasuki bulan keempat kehamilannya. Persiapan demi persiapan menjadi sepasang ayah dan ibu yang baik pun mulai kami usahakan. Masalah kesehatan menjadi prioritas utama bagi kami –tentu saja setelah masalah agama-. Salah satu yang menjadi topik pembicaraan kami dalam penantian sang buah hati adalah imunisasi atau vaksinasi. Qodarulloh , setelah mencari-cari informasi, bukan hanya ilmu tentang baik atau buruk sebenarnya vaksinasi tersebut, saya justru mendapatkan lebih, tentang indikasi kuat adanya konspirasi Yahudi –lagi-lagi Yahudi Laknatulloh - di balik program vaksinasi ini. Berikut saya ringkaskan artikel “Imunisasi, Siasat Yahudi Lumpuhkan Generasi” dalam Tabloid Bekam pada edisi yang mengangkat Imunisasi sebagai topik utamanya. Semoga bermanfaat. Apa itu Imunisasi/Vaksinasi? Bila bibit penyakit penderita TBC, Hepatitis, Meningitis, HIV, Campak, Polio atau penyakit lai...