Skip to main content

Rapor Maryam

Maryam telah tumbuh menjadi balita cerdas, alhamdulillah. Dalam usianya sekarang yang 19 bulan, ia telah mampu menirukan hampir semua ucapan kami (Abi dan Ummi-nya), bahasa Indonesia ataupun bahasa Jawa, lengkap dengan logatnya --walaupun tentu saja masih belum begitu jelas, cedal, dsb. Ia juga sudah mau bilang pipis, sebelum pipis, meskipun kadang terlambat. Ia juga sudah bisa mengucapkan salam -walaupun belum jelas- dan basmalah ketika mau 'nenen'.

Masyaallah, daya ingat Maryam sangat bagus. Ia langsung hafal setelah diajari sekali atau dua kali nama buah-buahan, binatang, serta barang-barang di sekitarnya, baik yang nyata ataupun sekadar gambar. 

Perkembangan emosinya pun cukup bagus. Senang, sedih, kesal, gemes, malu, bahkan -terlihat- sedih, semuanya nampak alami dan 'sempurna'. Bahkan ketika Ummi-nya 'marah', Maryam dapat mendeteksi 'emosi' Ummi-nya dan tahu bagaimana cara 'mengatasinya'. Biasanya Ummi-nya mendiamkannya saat itu, lalu Maryam mengalihkan perhatian Ummi-nya dengan rajin mengajaknya bicara apa pun. Ummi-nya pun luluh melihat kepintaran sekaligus 'kelucuan' Maryam.

Level racauan Maryam pun meningkat. Bukan lagi tanpa arti, terkadang Maryam menirukan percakapan kami yang ia ingat, mengulangnya lirih ketika sendirian. Karena khawatir Maryam malu ketika 'ketahuan', Ummi-nya pura-pura tidak tahu.

Tak jarang pula Maryam mengigau, mulai dari tertawa sendiri, memanggil Abi atau Ummi-nya, sampai mengucap beberapa kalimat.

Maryam juga menjadi balita 'pengatur'. 'Menyuruh' kami bangun ketika tiduran, berdiri ketika duduk, duduk ketika berdiri, mengambilkan sendok atau mangkuk, dsb. Ia juga sudah bisa mengalirkan air minum sendiri dari dispenser.

Satu hal, kami justru harus sering-sering mendoakannya dengan 'doa perlindungan' dari 'ain karena kekaguman orang yang tanpa dibarengi dengan memuji Allah dapat berdampak buruk. Naudzubillah.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, yang telah menganugerahkan Maryam kepada kami. Semoga kami dapat menjaga amanah ini, mendidiknya dengan baik. Amin.

Comments

Popular posts from this blog

Cara Bikin Daftar Isi Otomatis di Ms Word

Capek dong, yah? Tiap kali atasan ngerevisi konsep laporan, kamu harus neliti lagi halaman demi halaman buat nyocokin nomor halaman ke daftar isi? Mending-mending kalau atasan kamu (yang ngrevisi) cuma satu, kalau ada lima belas?! Sebenernya kalau kamu pinter dikit , suruh aja junior kamu yang ngerjain bikin aja daftar isinya belakangan pas laporan udah final. Tapi karena kamu maunya pinter banyak , bikin aja daftar isi otomatis! Kayak gimana tuh, yuk kita bahas. Bagi yang belum tahu, semoga berguna. Bagi yang udah tahu, ngapain kamu masih di sini? Pergi sana! Aku tidak mau melihat mukamu lagi! Enyahlah!! #becanda, *sinetron banget ya* Sebelumnya, karena saya memakai Ms Office 2010, maka saya akan jelaskan berdasarkan versi tersebut. Apa? Kamu pakai Ms Office 2007? Ga masalah, mirip-mirip kok. Apa? Kamu masih pakai Ms Office 2003? Plis deh, itu udah sewindu lebih. Apa? Ms Office kamu bajakan? Itu urusan kamu! Apa? Ms Office kamu versi 2003 dan bajakan? Wuargh!! Apa? kamu belum

kaki kanan dan kaki kiri

Minggu pagi yang cerah, kaki kanan dan kaki kiri sedang bersepeda bersama waktu itu. Setelah keduanya hampir lelah mengayuh dan memutuskan untuk kembali pulang, mereka menyempatkan diri sekadar membeli makan pagi, alias sarapan dalam bahasa manusia. Mampirlah mereka membeli ketupat sayur di pinggir jalan, dibungkus, pakai telor. Masukkan ke keranjang sepeda di bagian depan; cukup satu bungkus yang akan mereka makan bersama; memang rukun sekali mereka berdua. Dari situ, kedua kaki itu benar-benar hendak pulang. Tapi tunggu dulu, mereka tiba-tiba ingat sesuatu. Persediaan uang di dompet tuannya menipis. Kebetulan – qodarullah, red - di seberang jalan sana ada ATM * Automatic Teller Machine , bukan Anjungan Tunai Mandiri. Mereka kayuh kembali sepedanya ke ATM yang masih satu komplek dengan Apotik Rini itu. Apotik –yang entah kenapa- paling laris dari beberapa apotik yang ber- jejer di sepanjang Jalan Balai Pustaka. Sampailah sepasang kaki itu di tempat tersebut. Ramai-ramai; rupanya se

adverse vs disclaimer

Opini auditor mana yang lebih baik, atau lebih tepatnya mana yang lebih buruk: adverse (tidak wajar) atau disclaimer (tidak menyatakan pendapat). Terkadang --atau bahkan selalu-- ada perbedaan pendapat dalam sebuah disiplin ilmu; tetapi tidak selalu didapatkan kata sepakat. Tidak berbeda juga dalam akuntansi dan audit, para 'ahli' berbeda pendapat tentang apakah opini adverse lebih 'baik' dari opini disclaimer atau sebaliknya. Sebelum 'menentukan' jawabannya, ada baiknya kita baca kembali penjelasan masing-masing opini. Pendapat Tidak Wajar/TW ( adverse opinion ) adalah opini yang menyatakan bahwa Laporan Keuangan (LK) tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan sesuai dengan standar akuntansi. Opini ini diberikan karena auditor meyakini, berdasar bukti-bukti yang dikumpulkannya, bahwa laporan keuangan mengandung banyak sekali kesalahan atau kekeliruan yang material. Artinya, laporan keuangan tidak menggambarkan kondisi keuangan secara