Skip to main content

jumat

Siapa tak suka hari Jumat tunjuk tangan? Rasa-rasanya tak ada yang tak suka hari Jumat. Kenapa? Karena besok dan besoknya lagi hari libur! Salah satunya.. Saya sendiri, tentu sangat menyukai hari Jumat. Selain karena besok libur, bagi seorang muslim hari Jumat sangat lah istimewa. Ada yang belum tahu keistimewaan hari Jumat dalam Islam? Klik di sini ya.

Hari Jumat di kantor saya juga terlihat berbeda dengan hari-hari yang lain. Pertama, setiba di kantor, di depan gerbang samping, terlihat begitu banyak pedagang yang berjualan bermacam-macam barang. Pager mall, pegawai-pegawai di sini menyebutnya. Semacam pasar kaget di pusat kota yang hanya ada hari minggu, meski tak seramai itu. Ada penjual pakaian anak-anak, pakaian dewasa *bukan majalah dewasa ya*, pakaian olahraga, jam tangan, ikat pinggang, alat-alat sulap, alat-alat pijat, obat-obatan herbal, perabotan sepuluh ribu tiga, koran, lontong sayur, bubur kacang ijo, bubur ayam, sampai gorengan -yang sangat renyah sampai seperti plastik digoreng*jadi curiga*-

"Kelainan" yang kedua, agak berjalan sedikit ke dalam kantor, akan terlihat pemandangan -tidak syar'i- ibu-ibu senam. Bapak-bapak juga ada, anak muda juga ada, walau tak sebanyak ibu-ibu. Semua berkumpul, bercampur baur, senam pagi full musik. Saya tak pernah ikut. *lihat juga tidak!*

"Kelainan" berikutnya, masih berhubungan dengan senam pagi. Hari Jumat di kantor kami memang diprogramkan sebagai hari olahraga. Maka, jangan heran kalau sebagian pegawai berada di tempat kerja mereka masing-masing lebih agak siang dari biasanya. Ada yang bermain ping-pong di depan salah satu gedung kantor, ada pula yang bermain futsal di luar. Saya suka futsal, tetapi sayang, unit kerja saya tak kebagian jadwal di studio futsal paling dekat kantor ini. Jadi, saya tak pernah olahraga di kantor pada hari Jumat seperti yang diprogramkan. Semoga tetap sehat. Amin.

"Kelainan" yang lain, ada ibu-ibu dari Dharma Wanita *sekarang sudah ganti orang catering* bagi-bagi snack gratis di depan salah satu gedung kantor. Terkadang ada bubur kacasng ijo, telur rebus, ketela rebus, lumpia, combro, atau makanan ringan lainnya. Terrkadang saya ambil, terkadang tidak.

Siang harinya, tentu saja ada sholat Jumat berjamaah di masjid kantor. Dua lantai masjid biasanya penuh, bahkan jamaah sampai ke pelataran-pelataran masjid karena di dalam tak cukup muat.

Sore harinya, kalau biasanya para pegawai pulang dengan wajah lesu setelah seharian bekerja keras, memeras keringat, membanting tulang, memutar otak *lebbay*, pada hari Jumat, wajah-wajah itu terlihat lebih ceria dari biasanya. Tentu saja karena besok hari sabtu, kemudian minggu! *horee* Bahkan ada yang menyempatkan pulang kampung di hampir setiap akhir pekan untuk sekadar bersua dengan keluarga tercinta mereka.

jumat

Comments

Popular posts from this blog

Cara Bikin Daftar Isi Otomatis di Ms Word

Capek dong, yah? Tiap kali atasan ngerevisi konsep laporan, kamu harus neliti lagi halaman demi halaman buat nyocokin nomor halaman ke daftar isi? Mending-mending kalau atasan kamu (yang ngrevisi) cuma satu, kalau ada lima belas?! Sebenernya kalau kamu pinter dikit , suruh aja junior kamu yang ngerjain bikin aja daftar isinya belakangan pas laporan udah final. Tapi karena kamu maunya pinter banyak , bikin aja daftar isi otomatis! Kayak gimana tuh, yuk kita bahas. Bagi yang belum tahu, semoga berguna. Bagi yang udah tahu, ngapain kamu masih di sini? Pergi sana! Aku tidak mau melihat mukamu lagi! Enyahlah!! #becanda, *sinetron banget ya* Sebelumnya, karena saya memakai Ms Office 2010, maka saya akan jelaskan berdasarkan versi tersebut. Apa? Kamu pakai Ms Office 2007? Ga masalah, mirip-mirip kok. Apa? Kamu masih pakai Ms Office 2003? Plis deh, itu udah sewindu lebih. Apa? Ms Office kamu bajakan? Itu urusan kamu! Apa? Ms Office kamu versi 2003 dan bajakan? Wuargh!! Apa? kamu belum

kaki kanan dan kaki kiri

Minggu pagi yang cerah, kaki kanan dan kaki kiri sedang bersepeda bersama waktu itu. Setelah keduanya hampir lelah mengayuh dan memutuskan untuk kembali pulang, mereka menyempatkan diri sekadar membeli makan pagi, alias sarapan dalam bahasa manusia. Mampirlah mereka membeli ketupat sayur di pinggir jalan, dibungkus, pakai telor. Masukkan ke keranjang sepeda di bagian depan; cukup satu bungkus yang akan mereka makan bersama; memang rukun sekali mereka berdua. Dari situ, kedua kaki itu benar-benar hendak pulang. Tapi tunggu dulu, mereka tiba-tiba ingat sesuatu. Persediaan uang di dompet tuannya menipis. Kebetulan – qodarullah, red - di seberang jalan sana ada ATM * Automatic Teller Machine , bukan Anjungan Tunai Mandiri. Mereka kayuh kembali sepedanya ke ATM yang masih satu komplek dengan Apotik Rini itu. Apotik –yang entah kenapa- paling laris dari beberapa apotik yang ber- jejer di sepanjang Jalan Balai Pustaka. Sampailah sepasang kaki itu di tempat tersebut. Ramai-ramai; rupanya se

adverse vs disclaimer

Opini auditor mana yang lebih baik, atau lebih tepatnya mana yang lebih buruk: adverse (tidak wajar) atau disclaimer (tidak menyatakan pendapat). Terkadang --atau bahkan selalu-- ada perbedaan pendapat dalam sebuah disiplin ilmu; tetapi tidak selalu didapatkan kata sepakat. Tidak berbeda juga dalam akuntansi dan audit, para 'ahli' berbeda pendapat tentang apakah opini adverse lebih 'baik' dari opini disclaimer atau sebaliknya. Sebelum 'menentukan' jawabannya, ada baiknya kita baca kembali penjelasan masing-masing opini. Pendapat Tidak Wajar/TW ( adverse opinion ) adalah opini yang menyatakan bahwa Laporan Keuangan (LK) tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan sesuai dengan standar akuntansi. Opini ini diberikan karena auditor meyakini, berdasar bukti-bukti yang dikumpulkannya, bahwa laporan keuangan mengandung banyak sekali kesalahan atau kekeliruan yang material. Artinya, laporan keuangan tidak menggambarkan kondisi keuangan secara