Hari Senin, bagi sebagian besar orang mungkin merupakan hari yang menyebalkan, terutama bagi pekerja dan pelajar. Setelah dua hari -atau mungin hanya satu hari-, sabtu dan minggu -atau hanya minggu saja-, 'menikmati indahnya dunia', 'menghirup udara segar', kita harus kembali bergelut dengan monitor komputer, tumpukan kertas, buku-buku tebal, dan seabrek hal yang tidak -atau kurang begitu- kita sukai.
Wallahi, saya tidak hendak mencela hari. Karena kita sebagai seorang muslim, tidak diperbolehkan melakukannya. Pelajaran sebenarnya yang dapat diambil yang mungkin tersembunyi bagi kebanyakan orang adalah: hal itu menunjukkan bahwa kita tidak mencintai pekerjaan kita! -atau apa pun itu yang dimulai hari Senin. Right? Jadi, sama sekali bukan hari Senin yang salah, camkan itu! *saya jadi ingat postingan saya di masa-masa awal di blog ini: love what you do, do what you love.*
Logika sederhananya, apa yang terjadi adalah kebalikan dari apa yang saya alami saat ini. Kamis ini, insyaAllah saya pulang ke Solo, sekadar untuk bersua dengan keluarga tercinta saya di kampung halaman sana. Ingin rasanya besok sudah hari Kamis, tapi tidak seperti itu. Dan masalahnya bukan pada hari Kamis, tapi apa yang akan ada -setidaknya dalam benak dan angan-angan kita- di hari Kamis itu, biidznillah.
Kebalikannya, di hari Senin, semua orang mengatakan "I Hate Monday" dan seolah tidak ingin besok -atau hari ini- hari Senin. Sebenarnya, sadar atau tidak sadar, mereka ingin mengatakan "I Hate My Job", "I Hate Study", dan yang lainnya. Agaknya, sebagian besar Anda -dan terus terang saya sendiri- belum bisa mempraktikkan love what you do, do what you love dengan benar.
Lalu, apa yang salah? Ketika kita tidak menyukai sesuatu, ada dua kemungkinan. Pertama, kita yang tidak bijak sampai-sampai menganggap sesuatu yang baik seperti keburukan yang harus dibenci -dan tidak disukai-. Kedua, sesuatu itu memang buruk -dan tidak pantas kita sukai-. Kemungkinan mana yang sesuai? Tugas Anda mencari tahu -dengan bijak dan jujur-, karena anda lebih tahu tentang Anda sendiri daripada saya -dan tergantung kasus masing-masing.
Solusinya, jika kemungkinan pertama yang sebenarnya terjadi, yang harus Anda lakukan adalah mengubah diri -atau cara pandang atau pola pikir atau apa- Anda sendiri untuk menyukai sesuatu itu. Butuh tekad yang kuat. Jika kemungkinan kedua yang terjadi, yang harus Anda lakukan adalah mengubah -atau mengganti- sesuatu itu. Pun, butuh tekad yang kuat.
So, berhentilah berkata, "I Hate Monday". Karena kata-kata itu -setidaknya di telinga saya- terdengar sesat dan menyesatkan.
![]() |
senin |
Comments
Post a Comment