ketika mata-mata itu masih lelap, ketika kebanyakan lambung masih lekat dengan tempat tidur, ketika ruh-ruh masih melayang di alam mimpi; dia telah bangun untuk menunaikan shalat fajar -berjama’ah di masjid, kemudian berdzikir pagi..
ketika orang-orang sibuk dengan dunia; dia selalu meluangkan waktu untuk shalat dhuha..
ketika kebanyakan manusia sedang tunggang langgang mencari makan siang; dia dzuhur -berjama’ah di masjid..
ketika orang-orang berkemas-kemas pulang; dia ashar -berjama’ah di masjid, kemudian berdzikir petang..
ketika kebanyakan orang beristirahat setelah lelah seharian mencari uang; dia shalat maghrib -berjama’ah di masjid..
ketika orang-orang menyantap makan malam; dia shalat isya’ -berjama’ah di masjid..
ketika mata-mata itu telah kembali terlelap, ketika kebanyakan lambung kembali lekat dengan tempat tidur, ketika ruh-ruh kembali melayang di alam mimpi; dia kembali terjaga untuk shalat malam..
ketika kebanyakan orang menganggap biasa meninggalkan shalat; dia tetap menegakkannya meskipun telah sekarat..
ketika kebanyakan manusia memilih bernyanyi; dia membaca kitab suci..
ketika kebanyakan manusia lebih hafal ratusan lirik lagu; dia hafal berjuz-juz al-Qur’an..
ketika orang-orang mati-matian belajar Bahasa Inggris; dia belajar Bahasa Arab..
ketika orang-orang memperbaiki grammar dan spelling-nya; dia memperbaiki tajwid dan makhraj-nya..
ketika orang-orang mengejar dan berbangga dengan gelar-gelar dunia; dia hanya ingin satu gelar, Abdullah..
ketika orang-orang memenuhi perutnya, menggemukkan badannya; dia perbanyak berpuasa..
ketika manusia berlomba-lomba mengumpulkan harta; dia berlomba-lomba menuntut ilmu..
ketika orang-orang sibuk menghitung hartanya; dia sibuk menghitung zakatnya..
ketika manusia mengkhawatirkan kemiskinan; dia mengkhawatirkan dosa-dosanya..
ketika orang-orang memimpikan liburan ke luar negeri; dia memimpikan naik haji..
ketika orang-orang mengidolakan orang-orang barat; idolanya hanya Rasulullah Muhammad -shalAllahu ‘alayhi wassalam..
ketika orang tak melepaskan sumpalan earphone di telinganya –entah apa yang mereka dengarkan- di jalan-jalan; dia tak mengeringkan lisannya dari dzikrullah..
ketika para wanita ramai-ramai pamer aurat; ia menutupnya rapat-rapat..
ketika para laki-laki mengumbar pandangan; dia menundukkannya..
ketika orang-orang berbangga dengan dan berlomba dalam kecantikan dan ketampanannya; dia hanya ingin memperbaiki agama dan akhlak-nya..
ketika orang-orang berpacaran sampai tua; dia menikah muda..
ketika manusia berdesak-desakkan di konser musik; ia duduk tenang di majelis ilmu..
ketika manusia banyak tertawa; dia banyak menangis..
ketika kebanyakan manusia lebih senang menonton televisi dan mendengarkan musik; dia nyaman mendengar lantunan ayat suci al-Qur’an dan kajian..
ketika orang-orang lebih suka membaca koran, majalah, tabloid; dia membaca buku-buku agama..
ketika membicarakan kejelekan orang menjadi budaya; dia menutup telinga dan membungkam mulutnya..
ketika orang-orang bercita-cita tentang wanita, harta, dan tahta; dia hanya mengharapkan surga dan wajah-Nya..
ketika orang-orang merindukan apa yang dirindukan hawa nafsunya; dia hanya merindukan perjumpaan dengan Rabb-nya..
ketika manusia berlomba-lomba membangun dunianya; dia membangun akhiratnya..
“Islam itu berawal dari keterasingan dan akan kembali menjadi asing seperti awalnya. Maka beruntunglah orang-orang asing.”
[HR. Muslim No. 145]
[HR. Muslim No. 145]
al ghuroba' |
*demi Allah, saya tidak sedang membicarakan diri sendiri, tapi demi Allah saya ingin seperti dia, saya ingin menjadi orang asing saja..
terenyuh akh, mmbacanya izin copas ya,..
ReplyDeletetafadhol.. Madiasyah ya?
ReplyDelete