Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2011

engkau tidak mengenalnya

Pernah ada seseorang yang memberikan persaksian di hadapan Umar bin Al-Khathab, maka Umar pun berkata, “Aku tidak mengenalmu, dan tidak me-mudharat-kan engkau meskipun aku tidak mengenalmu. Datangkanlah orang yang mengenalmu.” Maka ada seseorang dari para hadirin yang berkata, “Aku mengenalnya, wahai Amirul Mukminin.” Umar berkata, “Dengan apa engkau mengenalnya?” Orang itu berkata, “Dengan keshalihan dan keutamaannya.” Umar berkata, “Apakah dia adalah tetangga dekatmu, yang engkau mengetahui kondisinya di malam hari dan di siang hari serta datang dan perginya?” “Tidak.” “Apakah dia pernah bermuamalah denganmu berkaitan dengan dirham dan dinar, yang keduanya merupakan indikasi sikap wara’ seseorang?” tanya Umar lagi. “Tidak.” Umar berkata lagi: فَرَفِيْقُكَ فِي السَّفَرِ الَّذِي يُسْتَدَلُّ بِهِ عَلَى مَكَارِمِ الأَخْلاَقِ؟ “Apakah dia pernah menemanimu dalam safar, yang safar merupakan indikasi mulianya akhlak seseorang?” Orang itu berkata, “Tidak.” Umar menimpali, “Jika demikian eng

pernahkah

pernahkah kita berpikir, ketika tergerak hati kita untuk bermaksiat kepada Allah; sanggupkah kita tinggal selain di bumi Allah ini? sanggupkah kita makan selain dari rizki Allah? sanggupkah kita lari ke tempat yang tidak terdengar dan tidak terlihat Allah? sanggupkah kita ketika Malaikat Maut datang menjemput, lalu kita katakan, "Saya tidak mau ikut!"? jika itu tidak dapat kita lakukan, lantas apa yang membuat kita lancang untuk tetap bermaksiat kepada-Nya? [Ustadz Abu Zubeir, Radio Rodja 756 am// radiorodja.com ]

040710

kita seperti sekumpulan anak gadis di depan kelas sepulang sekolah menanti hujan reda.. namun, hujan tak kunjung reda dan justru semakin deras saja.. alih-alih menanti hujan reda, kita pun berganti menanti jemputan pulang.. bagaikan pangeran yang hendak membebaskan sang putri dari sekapan naga, para penjemput itu terlihat sangat gagah di depan sana.. namun, para penjemput itu bukanlah ayah, bukan pula ibu, bukan sanak kerabat, tetapi seseorang yang kita tidak pernah benar-benar mengenal mereka sebelumnya,.. kita hanya bermodalkan kepercayaan, dan cinta yang semoga akan tunbuh berkembang kemudian.. satu per satu gadis-gadis kecil itu pun dijemput oleh penjemputnya masing-masing.. ** sahabatku, kali ini giliranmu; semoga saja laki-laki yang menjemputmu ini benar-benar mampu melindungimu dari derasnya hujan.. -dari istriku, untuk sahabatnya- jadi teringat 04.07.10; tak perlu menanti 10.10.10 -yang tahun lalu jadi rebutan- atau 11.11.11 -yang tahun hari ini jadi rebu

Palangka Raya

Dari lima pulau besar di Indonesia, Kalimantan menjadi pulau terakhir yang saya singgahi. Dan, kota pertama di Kalimantan yang saya datangi adalah Palangka Raya, Ibu Kota Provinsi Kalimanan Tengah. Pertama kali tiba di Palangka Raya, tentu saja di bandara, seperti ada yang "aneh". Nama bandara ini; Bandara Kota Palangka Raya bernama Bandara Tjilik Riwut (baca: Cilik Riwut) yang dalam Bahasa Jawa berarti kecil ribut. Pertanyaannya, kenapa Bahasa Jawa dan siapa yang kecil, siapa yang ribut? Terus terang sampai saat ini, saya belum tahu jawabannya. *karena memang tidak mencari tahu. hehe.. bandara tjilik riwut Bandara Tjilik Riwut lumayan kecil, setidaknya jika dibandingkan dengan Bandara Soeta. *ya eyalah* Setelah mengambil koper, kami -saya dan para penjemput- meluncur menuju 'kota'. Sama seperti bandaranya, Kota Palangka Raya lumayan kecil, setidaknya jika dibandingkan dengan Jakarta tetapi tertata cukup rapi, tetapi lagi, jalan-jalannya sepi