Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2012

anak belajar ...

Jika anak hidup dalam kritik, ia belajar mengutuk. Jika anak hidup dalam kekerasan, ia belajar berkelahi. Jika anak hidup dalam pembodohan, ia belajar terus merasa bersalah. Jika anak hidup dalam rasa dipermalukan, ia belajar jadi pemalu. Jika anak hidup dalam toleransi, ia belajar menjadi sabar. Jika anak hidup dalam dorongan, ia belajar menjadi percaya diri. Jika anak hidup dalam penghargaan, ia belajar mengapresiasi. Jika anak hidup dalam rasa adil, ia belajar keadilan. Jika anak hidup dalam rasa aman, ia belajar yakin. Jika anak hidup dalam persetujuan, ia belajar menghargai diri sendiri. Jika anak hidup dalam rasa diterima dan persahabatan, ia belajar mencari cinta di seluruh dunia. sumber: @kajianislam mendidik anak

strategi setan

Pertama, setan akan mencoba mengajak manusia berbuat syirik (menyekutukan Allah); Jika belum bisa, dia akan mengajak manusia berbuat bid'ah (menyelisihi sunnah* Rasulullah) terlebih dulu ; Jika belum bisa, dia akan mengajak manusia melakukan dosa besar terlebih dulu ; Jika belum bisa, dia akan mengajak manusia melakukan dosa kecil terlebih dulu ; Jika belum bisa, dia akan mengajak manusia mendahulukan yang makruh (tidak disukai Allah) dari yang mubah (boleh) terlebih dulu ; Jika belum bisa, dia akan mengajak manusia mendahulukan yang mubah dari yang sunnah* * (disukai Allah) terlebih dulu ; Jika belum bisa, dia akan mengajak manusia mendahulukan yang sunnah** dari yang wajib terlebih dulu ; Jika berhasil mengajak manusia melakukan salah satu darinya, setan akan kembali meningkatkan ajakannya ke 'level' yang lebih tinggi sampai kepada yang tertinggi; syirik. [Ibnul Qayyim al Jauziyah] *) sunnah menurut 'ulama ahli hadits; segala perkataan, perb

loooong weekend: stan

melanjutkan yang kemarin___ Sabtu. Kami berkunjung ke kampus STAN, kampus tempat saya menuntut 'ilmu dunia', dulu. Ada setidaknya tiga alasan saya mengajak anak istri ke sini. Pertama, kebetulan (qodarullah, red) pas ada kajian di sana; Zakat Maal & Kontroversi Zakat Profesi oleh Ustadz Dr. Erwandi Tarmizi, seorang doktor fakultas syari'ah jebolan Universitas Islam Al Imam Muhammad bin Sa'ud, Madinah. Kali ini, saya ke kampus untuk menuntut 'ilmu akhirat'. O ya, baru kali pertama ini --setahu saya--, kajian seperti ini diadakan di gedung kampus. Dulu di zaman saya, paling banter diadakan di masjid sekitar kampus. Kajian direncanakan dimulai pukul 08.00, tetapi perkiraan saya pukul 08.30 s.d. 09.00 paling baru benar-benar dimulai. Untuk mengejar acara itu --plus kami berencana mampir dulu ke rumah mantan ibu kos, maka kami 'terpaksa' membayar mahal taksi untuk merngantar kami ke sana. Etapi tak apa, tak ada kata mahal untuk keluarga. Alasa

loooong weekend: ragunan

Kamis-Jumat-Sabtu-Ahad, empat hari kemarin sangat cukup untuk berlibur bersama anak istri tercinta. Kamis kami jalan-jalan ke Kebun Binatang Ragunan, Jumat istirahat, Sabtu berkunjung ke Kampus STAN, sekaligus menghadiri kajian dan ziarah --bukan silaturahim, apalagi silaturahmi-- ke rumah eks ibu kos, Ahad memulihkan diri untuk bekerja hari ini. Kamis. Pukul tujuh lebih sedikit, kami bertolak dari kontrakan. Naik Transjakarta --bukan busway-- dari Halte Sunan Giri, ganti bus di Halte Dukuh Atas, kami sampai di Halte Ragunan --tepat di depan pintu barat kebun binatang-- pukul delapan lebih agak banyak. Tanpa pikir panjang, kami segera ke loket, membeli tiket, lalu masuk ke kebun lokasi --setelah sempat membeli tikar semipermanen lima ribu perak. Ragunan memang tempat yang sangat nyaman untuk liburan bersama keluarga. Di sana, kita tidak hanya bisa melihat langsung aneka ragam satwa, tetapi juga bisa bersantai-santai di taman --atau bahkan di tepi danau, naik rakit kelili

kebenaran tak berbilang

bagi kami, kebenaran tak berbilang kebenaran hanya satu; yang berasal dari Allah dan Rasul-Nya dan kami senantiasa mencoba menapaki jalan kebenaran itu jalan yang telah ditempuh oleh manusia terbaik dan generasi terbaik; Rasulullah dan para sahabatnya sebagian orang mengatakan, "jangan merasa paling benar" maka, kami katakan, "justru harus" jika Anda belum merasa benar, maka carilah kebenaran itu sampai Anda yakin Anda di atas kebenaran atau Allah mematikan Anda di tengah jalan mencari kebenaran jika Anda tidak yakin Anda di atas kebenaran dan Anda nyaman dengan keraguan itu, sungguh aneh, bukan? mirip dengan sebelumnya, sebagian orang yang lain --yang katanya cerdas, cendekia-- berkata, "tidak ada kebenaran mutlak, tidak ada kebenaran absolut, kebenaran itu relatif" --> maka, jangan merasa paling benar maka, kami katakan, tujukan kata-kata kalian itu kepada kalian sendiri, wahai --yang katanya-- orang-orang cerda

adverse vs disclaimer

Opini auditor mana yang lebih baik, atau lebih tepatnya mana yang lebih buruk: adverse (tidak wajar) atau disclaimer (tidak menyatakan pendapat). Terkadang --atau bahkan selalu-- ada perbedaan pendapat dalam sebuah disiplin ilmu; tetapi tidak selalu didapatkan kata sepakat. Tidak berbeda juga dalam akuntansi dan audit, para 'ahli' berbeda pendapat tentang apakah opini adverse lebih 'baik' dari opini disclaimer atau sebaliknya. Sebelum 'menentukan' jawabannya, ada baiknya kita baca kembali penjelasan masing-masing opini. Pendapat Tidak Wajar/TW ( adverse opinion ) adalah opini yang menyatakan bahwa Laporan Keuangan (LK) tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan sesuai dengan standar akuntansi. Opini ini diberikan karena auditor meyakini, berdasar bukti-bukti yang dikumpulkannya, bahwa laporan keuangan mengandung banyak sekali kesalahan atau kekeliruan yang material. Artinya, laporan keuangan tidak menggambarkan kondisi keuangan secara