Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2011

muhasabah

Allah Maha Mendengar, Allah Maha Melihat.. Wahai diri.. engkau malu -bermaksiat- di hadapan manusia, tetapi tidak -malu- di hadapan Allah[?] Duhai, dimana keimanan? engkau anggap manusia, dan engkau abaikan Allah[?] engkau hargai sesama 'pengemis', dan engkau rendahkan 'Tuanmu'[?] Innalillahi wa inna 'ilaihi roji'un. engkau beribadah -hanya- agar terlihat baik di mata manusia[?] Duhai, rendah sekali tujuanmu.. Padahal mereka tidak mampu memberimu sedikit pun pahala.. Padahal mereka tidak mampu sedikit pun jua menolongmu di padang mahsyar kelak ketika Allah murka.. Laa haula wa la quwwata illa billah. Allahu Arrohman Arrohiim. Belum cukup semua itu. engkau cinta dan takut kepada makhluk, melebihi cinta dan takutmu kepada Allah[?] engkau taati mereka melebihi ketaatanmu kepada Allah[?] engkau lakukan dosa -tanpa takut kepada Allah- karena takut kepada mereka[?] engkau dahulukan hak mereka daripada hak Allah[?] engkau senangkan kekasihmu -tak

askes dalam timbangan

asuransi? Semoga Allah melapangkan hati kita untuk menerima kebenaran dan memudahkan kita untuk mengamalkannya. Saya tidak ingin berdebat tentang hukum asuransi. Barangsiapa bersungguh-sungguh mencari kebenaran, dengan mendahulukan dalil daripada akal dan hawa nafsunya akan mengetahui keburukan dan haramnya kebanyakan praktik asuransi, terutama di negeri ini, setidaknya dalam beberapa hal berikut: Perjanjian asuransi merupakan perjanjian penggantian harta yang mengandung ketidakpastian dan memuat bahaya yang sangat banyak; Asuransi termasuk jenis perjudian; Perjanjian asuransi mengandung riba; Perjanjian asuransi, di dalamnya mengandung pengambilan harta orang lain dengan tanpa imbalan. Selengkapnya, baca di sini dan di sini. Kemudian, sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), muncul pertanyaan, bagaimana dengan hukum ASKES? Asuransi Kesehatan yang diwajibkan kepada setiap PNS seperti saya, dimana setiap PNS akan otomatis terdaftar sebagai anggota ASKES yan

revisi

semua orang berubah, tidak ada yang tidak, tidak berubah tidak mungkin, hanya ada dua yang mungkin, berubah lebih baik atau sebaliknya, sebaiknya berubah lebih baik, bukan sebaiknya tapi seharusnya, bukan seharusnya tapi harus! ya, harus! harus berubah lebih baik, baik sekarang maupun seterusnya, karena setiap orang berubah, semua orang berubah, termasuk Anda. *ditulis cepat, dibaca cepat.

Manajemen Laba, Baik atau Buruk ? (6)

Simpulan Ditinjau dari segi karakteristik kualitatif laporan keuangan yang berkualitas dalam PSAK-Kerangka Dasar Penyusunan Penyajian Pelaporan Keuangan, manajemen laba secara umum sangat berpotensi menyebabkan laporan keuangan yang dihasilkan menjadi tidak relevan dan tidak dapat diandalkan. Oleh karena itu, penulis berkesimpulan bahwa manajemen laba secara umum dapat dikatakan merupakan perilaku menyimpang yang buruk karena diawali dengan niat yang buruk dan sangat berpotensi merugikan pihak lain. Saran Berdasarkan paparan dan simpulan di atas, penulis memberikan saran sebagai berikut: Kepada penyusun laporan keuangan agar tidak melakukan manajemen laba dan memberikan informasi keuangan apa adanya sesuai dengan kondisi perusahaan. Kepada investor dan calon investor, kreditor, pemerintah, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan agar lebih berhati-hati dan teliti dalam menganalisis earning power perusahaan-perusahaan dan tidak terpaku pada indikator laba pada laporan ke

Manajemen Laba, Baik atau Buruk ? (5)

Praktik-praktik Manajemen Laba Fenomena adanya praktik manajemen laba pernah terjadi di pasar modal Indonesia, khususnya pada emiten manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Contoh kasus terjadi pada PT Kimia Farma Tbk. Berdasarkan hasil pemeriksaan Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal, 2002), diperoleh bukti bahwa terdapat kesalahan penyajian dalam laporan keuangan PT Kimia Farma Tbk., berupa kesalahan dalam penilaian persediaan barang jadi dan kesalahan pencatatan penjualan, dimana dampak kesalahan tersebut mengakibatkan overstated laba pada laba bersih untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2001 sebesar Rp32,7 miliar. Kasus yang sama juga pernah terjadi pada PT Indofarma Tbk. Berdasarkan hasil pemeriksaan Bapepam terhadap PT Indofarma Tbk. (Badan Pengawas Pasar Modal, 2004), ditemukan bukti bahwa nilai barang dalam proses diniliai lebih tinggi dari nilai yang seharusnya dalam penyajian nilai persediaan barang dalam proses pada tahun buku 2001 sebesar  Rp28,87 miliar. Akibatnya penyajian te

Manajemen Laba, Baik atau Buruk ? (4)

Teknik-teknik Manajemen Laba Secara sederhana, laba merupakan selisih lebih antara pendapatan (termasuk keuntungan) dengan beban (termasuk kerugian). Maka, secara umum, teknik untuk merekayasa laba dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu meningkatkan (atau menurunkan) pendapatan maupun menurunkan (atau meningkatkan) beban, atau gabungan dari keduanya. Teknik-teknik yang dapat dilakukan dalam manajemen laba seperti diuraikan Mulford dan Comiskey (2010) antara lain sebagai berikut: Tabel 2.1 Teknik-teknik Manajemen Laba No. Teknik Tujuan 1. Mengubah metode depresiasi. Perusahaan dapat mengurangi beban depresiasi untuk menaikkan laba periode berjalan, misalnya dengan mengubah metode saldo menurun berganda ke metode garis lurus. 2. Mengubah umur harta. Perusahaan dapat memperkecil beban depresiasi dan amortisasi untuk menaikkan laba periode berjalan dengan memperpanjang umur harta. 3. Mengubah nilai sisa harta. Perusahaan dapat memp

Manajemen Laba, Baik atau Buruk ? (3)

Motivasi-motivasi dalam Manajemen Laba Dua kondisi yang dapat menjadi penyebab utama dilakukannya manajemen laba yang telah diuraikan di atas memberikan peluang bagi manajer untuk memanipulasi informasi keuangan, terutama apabila suatu saat ada kepentingan yang hendak dan perlu dilindungi, baik untuk kepentingan pribadi manajer ataupun untuk kepentingan keberlangsungan perusahaan. Faktor-faktor yang mendorong terjadinya manajemen laba tersebut telah banyak diuraikan oleh para pakar dan telah banyak dilakukan penelitian empiris untuk mendukung adanya korelasi antara faktor-faktor pendorong tersebut terhadap praktek manajemen laba, baik di luar negeri maupun di Indonesia sendiri. Faktor-faktor pendorong tersebut penulis seleksi, ringkas, dan gabungkan antara lain sebagai berikut: Bonus Pemberian bonus seringkali dikaitkan dengan tingkat laba bersih yang dihasilkan pada tahun yang bersangkutan. Manajer akan berusaha mengatur laba bersih sedemikian rupa sehingga dapat memaksimalkan b

Manajemen Laba, Baik atau Buruk ? (2)

Pengertian Manajemen Laba Para pakar kurang seragam dalam mendefinisikan manajeman laba. Mulford dan Comiskey (2010) mendefinisikan manajemen laba sebagai manipulasi akuntansi dengan tujuan menciptakan kinerja perusahaan agar terkesan lebih baik dari yang sebenarnya. Dechow (1996) dalam Widyaningdyah (2001) mendefinisikan manajemen laba sebagai manipulasi laba, baik di dalam maupun di luar batas prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum (PABU). Levitt (1998) dalam Hery (2009) mengartikan manajemen laba sebagai trik akuntansi dimana fleksibilitas aturan dalam penyusunan laporan keuangan dimanfaatkan oleh manajer untuk memenuhi target laba. Healy (1999) dalam Hery (2009) menyebut manajemen laba sebagai kreativitas manajemen dalam penyusunan laporan keuangan dan mengatur transaksi untuk mengubah laporan keuangan dengan tujuan memberi kesan tertentu untuk memengaruhi tindakan para pemakai laporan keuangan. Scott (2003) dalam Dumbi (2010) mendefinisikan manajemen laba sebagai piliha