Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2013

VBAC, Persalinan Normal Setelah Caesar untuk Ibrahim (4): Alhamdulillah, Akhirnya Lahir Juga

Setelah ‘USG gagal’ itu, saya sebenarnya masih penasaran untuk mengulanginya, di dr. Aniek, RS PKU. Dan ternyata, istri saya pun punya pikiran yang sama. Hanya saja, ia khawatir. Pertama, takut ‘dimarahi’ dr. Aniek karena seharusnya sesuai jadwal, saat HPL, kami memeriksakan kandungan ke sana. Sepekan sebelum HPL (10 September), istri saya memeriksakan kandungannya ke dr. Aniek. Waktu itu, dr. Aniek bilang bahwa insyaAllah bisa untuk persalinan normal dan ini tinggal menunggu tanda-tanda persalinan. Kembali ke sini saat tanda-tanda itu datang atau periksa kembali sepekan kemudian, pas HPL. Kekhawatiran kedua, takut kejadian Maryam terulang lagi, niatnya sekadar periksa kandungan, malah berakhir dengan operasi Caesar. 23 September. Pagi hari. Setelah kemarin mendapati tanda-tanda flek dan bercak darah, hari ini istri saya mendapati tanda-tanda cairan bening. Khawatir itu adalah air ketuban yang pecah dini, Bu Bidan Umroh di-SMS. Pasalnya, ciri-ciri air ketuban masih samar bag

VBAC untuk Ibrahim (3): Hari-Hari Penantian

Pengajuan cuti yang minimal tiga hari sebelum tanggal cuti menimbulkan sedikit masalah dalam menentukan tanggal yang tepat untuk pulang ke Solo, menjadi suami siaga. Berdasarkan masukan dari beberapa pihak, termasuk atasan langsung dan teman di SDM, diambillah tujuh hari cuti (dari sepuluh hari yang tersisa), ditambah dengan tiga hari izin atasan (satu hari sebelum dan dua hari setelah cuti), serta (rencana tersembunyi) bolos sehari. Total saya siaga di Solo sejak 13 sampai dengan 29 September. HPL (Hari Perkiraan Lahir) tanggal 17 September. Perjuangan suami siaga dimulai. Beberapa hari sebelum saya pulang, istri saya merasakan sebagian tanda-tanda persalinan, kontraksi yang terus menerus seharian. Tetapi kemudian tanda itu hilang, tanpa ada apa-apa. Saya tidak jadi kehilangan momen spesial, menemani istri melahirkan. 13 September. Setiba saya di Solo, istri saya masih seperti biasa, melakukan aktivitas sehari-hari   sambil menunggu ‘tanda-tanda cinta’. Tidak lupa jalan-j

VBAC untuk Ibrahim (2): Memupuk Asa

SOLO-- Pada usia kehamilan memasuki pertengahan bulan ke enam, kurang dari sebulan menjelang Ramadhan 1434 H, karena saya hendak bertugas ke luar kota dan 'kami' ingin melahirkan anak kedua di kampung, saya mengantar istri, Maryam, dan tentu saja calon adiknya Maryam pulang ke Solo. Salah satu agenda pertama di Solo adalah periksa ke dokter Solo. Beliau adalah dr. Aniek, salah seorang Dokter Spesialis Kandungan di Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah, Solo. Maklum, setelah kejadian periksa ke dokter Jakarta itu, istri saya tidak berkenan memeriksakan kandungannya lagi di Jakarta, walaupun ke dokter lain, walaupun ke sekadar bidan. Walhasil, hampir dua bulan penuh, istri saya tidak memeriksakan kandungannya. Kepada dr. Aniek, kami mengonsultasikan vonis dokter Jakarta itu, lengkap dengan dokumen pendukung berupa print-out hasil USG yang sudah diberi catatan-keterangan si dokter Jakarta. Ternyata, dr. Aniek kurang sependapat dengan dokter Jakarta itu. Satu, beliau tidak meng

VBAC untuk Ibrahim

JAKARTA-- Ketika itu, usia kehamilan anak kedua kami memasuki bulan keempat. Saya tahu kesedihan itu; kesedihan seorang ibu muda ketika dokter memvonisnya, Caesar lagi untuk kehamilan kali kedua ini. Kesedihan itu justru semakin tergambar ketika ia mencoba mengalihkan perhatiannya (juga perhatian suaminya) kepada binatang kecil yang dianggapnya aneh di lapangan parkir rumah sakit, seekor uler gagak * begitu kami menyebutnya di kampung * dengan ukuran yang ia anggap tidak biasa. Dokter Spesialis Kandungan tersebut berkesimpulan seperti itu setelah memeriksa (dengan USG) kandungan istri saya. Katanya, bekas jahitan Caesar pada kelahiran pertama dulu tidak sembuh dengan sempurna, ada celah yang tidak tertutup, tidak menyambung sempurna, yang sekaligus membuat tebal lapisan rahim bekas jahitan tersebut kurang memenuhi syarat untuk VBAC ( Vaginal Birth After Caesar ), Persalinan Normal Setelah --persalinan sebelumnya-- Caesar. Hancurlah hati istri saya, yang saya tahu ia sangat ing