Tidak ada apa-apa sih. Saya hanya ingin sedikit bercerita tentang perkembangan putri kecil tercinta; semacam progress report.
Sekarang usia Maryam sudah lebih dari tujuh bulan. Ia sudah mampu duduk dengan tegak, merangkak dengan lincah, dan bahkan sudah mulai belajar merembat -orang Jawa bilang, 'rambatan'; entah apa kata yang tepat dalam bahasa Indonesia-.
Umminya terkadang kewalahan, apalagi saat ditinggal sholat; karena kami hanya tinggal bertiga di rumah kontrakan, praktis pada siang hari ketika saya bekerja di kantor, istri saya seorang diri merawat dan menjaga Maryam.
Malam hari, Maryam juga sering tidak segera tidur. Asyik bermain, meracau, berguling-guling, memainkan mainannya -atau benda apa saja yang menarik baginya. Kami yang sudah beraktivitas seharian capek sendiri melihatnya; tapi Maryam seperti belum mengenal kata capek.
Meracau; ia sudah bisa melafalkan cukup banyak suku kata; papapapa, mamamama, mba, dsb. Maryam juga senang bermain ludah, menjulurkan lidah panjangnya, dan sederet aktivitas menggemaskan lainnya.
Makan; Maryam masih terlalu nyaman dengan ASI. Ia masih moody ketika disuapi makanan pendamping lainnya; kadang mau, kadang tidak; kadang disembur-sembur. Meskipun begitu, Maryam tidak pernah membiarkan kami makan dengan tenang, ia pasti merusuh jika melihat kami sedang makan; mendatangi kami dan mencoba meraih piring juga isinya.
Tersenyum; mudah sekali membuat Maryam tersenyum dan tertawa. Sedikit saja mengajaknya bercanda, ia tidak akan sungkan-sungkan menunjukkan lesung pipitnya; bahkan tertawa lebar.
Yah, pokoknya banyak suka duka yang kami rasakan dalam mengasuh Maryam. Kalaupun yang sedikit diceritakan di sini melulu soal 'suka', bukan berarti tak ada 'duka'. Yang jelas, mengasuh bayi atau anak kecil butuh kesabaran ekstra.
Comments
Post a Comment