Lebih sudah, dari satu semester, satu artikelpun tidak diunggah. "Mungkin 'dia' lelah." Haha. Mungkin saja benar. "Mungkin dia lelah", entah berasal darimana, kalimat ini, dari sudut pandang Ilmu Komunikasi, bisa dikatakan telah menjadi fantasy theme (tema fantasi) dewasa ini, terutama di kalangan anak muda.
Ilmu Komunikasi. Iya, sudah satu semester ini saya belajar ilmu komunikasi di Pascasarjana UI, Salemba, Jakarta, dengan Beasiswa dari Kementerian Kominfo. Semester satu berlalu, setelah berjibaku dengan buku. Alhamdulillah, nilai lumayan melimpah. Sebulan ini praktis, saya libur, full. Menghabiskan -tepatnya, memanfaatkan- waktu bersama anak-istri-keluarga di Solo pun menjadi pilihan terbaik. Sekarang, hari ini, sejak awal Januari, sampai awal Feberari, nanti, insyaAllah, saya di Solo. Suatu 'kemewahan' yang hampir mustahil didapatkan ketika saya aktif bekerja.
Iya. Saya masih PNS. Berstatus tugas balajar, saya hanya diwajibkan belajar (kuliah, red). Penilaian kinerjanya pun diambil dari hasil belajar.
Bagaimana ceritanya, saya sampai bisa (dan memutuskan) mengambil S2 Ilmu Komunikasi (sementara D3 dan S1 saya Akuntansi)? Ceritanya panjaang, se-panjang liburan saya. Haha. Mungkin juga saya lelah. Lelah bekerja, sampai akhirnya, saking kepengennya 'berhenti' bekerja, setidaknya untuk sementara, 'tersesat' di sini, salah jurusan. Mungkin saja. Silakan berfantasi. Hehe.
Satu tulisan pendek saja, cukup sebenarnya untuk membuka puasa menulis di blog ini. Artikel pendek yang mungkin tak bermakna apapun. Makna. Satu kata yang menjadi salah satu 'raja' juga di dunia Ilmu Komunikasi. Lain kali saja, saya cerita-cerita lagi soal 'ilmu baru' ini. Sekarang sudah terdengar adzan. Saatnya pergi shalat berjama'ah di masjid. Iya. Saya juga masih salafi, yang berkeyakinan wajib mendatangi shalat berjamaah di masjid, bagi laki-laki. Dan saya, tentu saja, masih laki-laki.
agen domino99
ReplyDeleteagen bandarq
poker online
domino99
bandarq