Skip to main content

kita tidak miskin!

Pernahkah seseorang mengeluhkan hidupnya kepada Anda, bahwa dia seolah orang paling miskin sedunia? Atau mungkin Anda sendiri pernah berpikir seperti itu? Renungkanlah ini, Kawan..

Jika seseorang datang kepada Anda, menawarkan 100 juta (rupiah) untuk membeli satu biji bola mata Anda, akankah Anda menjualnya?

Jika seseorang datang kepada Anda, menawarkan 100 juta untuk membeli sebelah telinga Anda, akankah Anda menjualnya?

Jika seseorang datang kepada Anda, menawarkan 100 juta untuk membeli tangan kanan Anda, akankah Anda menjualnya?

Jika seseorang datang kepada Anda, menawarkan 100 juta untuk membeli kaki kiri Anda, akankah Anda menjualnya?

Saya yakin Anda tentu tidak akan pernah menjualnya, bukan? Bahkan dengan nominal yang lebih besar dari itu. Mari kita hitung. Anda memiliki dua mata (200 juta), dua telinga (200 juta), dua tangan (200 juta), dan dua kaki (200 juta). Dari situ saja, Anda memiliki 800 juta. Padahal masih banyak organ tubuh Anda yang lain "yang mungkun bisa dijual." Katakanlah ada sekitar 50 organ yang bisa dijual dengan harga masing-masing 100 juta, maka Anda memiliki 5 miliar rupiah. Bagaimana jika harganya lebih dari itu -yang saya kira tetap saja Anda tak akan pernah menjualnya-, tidak dengan rupiah, tetapi dengan dolar. 5 miliar dolar setara dengan sekitar 50 triliun rupiah (misalkan 1$ = Rp10.000). Masya Allah, Anda memiliki 50 triliun rupiah.

Allah telah memberi kita "minimal 50 triliun rupiah" sejak kita terlahir ke bumi. Belum lagi faslitas yang Dia sediakan untuk kita secara cuma-cuma; udara misalnya, air, tak terhingga nilainya.

Masihkah berpikir kita miskin?

Comments

Popular posts from this blog

Cara Bikin Daftar Isi Otomatis di Ms Word

Capek dong, yah? Tiap kali atasan ngerevisi konsep laporan, kamu harus neliti lagi halaman demi halaman buat nyocokin nomor halaman ke daftar isi? Mending-mending kalau atasan kamu (yang ngrevisi) cuma satu, kalau ada lima belas?! Sebenernya kalau kamu pinter dikit , suruh aja junior kamu yang ngerjain bikin aja daftar isinya belakangan pas laporan udah final. Tapi karena kamu maunya pinter banyak , bikin aja daftar isi otomatis! Kayak gimana tuh, yuk kita bahas. Bagi yang belum tahu, semoga berguna. Bagi yang udah tahu, ngapain kamu masih di sini? Pergi sana! Aku tidak mau melihat mukamu lagi! Enyahlah!! #becanda, *sinetron banget ya* Sebelumnya, karena saya memakai Ms Office 2010, maka saya akan jelaskan berdasarkan versi tersebut. Apa? Kamu pakai Ms Office 2007? Ga masalah, mirip-mirip kok. Apa? Kamu masih pakai Ms Office 2003? Plis deh, itu udah sewindu lebih. Apa? Ms Office kamu bajakan? Itu urusan kamu! Apa? Ms Office kamu versi 2003 dan bajakan? Wuargh!! Apa? kamu belum

kaki kanan dan kaki kiri

Minggu pagi yang cerah, kaki kanan dan kaki kiri sedang bersepeda bersama waktu itu. Setelah keduanya hampir lelah mengayuh dan memutuskan untuk kembali pulang, mereka menyempatkan diri sekadar membeli makan pagi, alias sarapan dalam bahasa manusia. Mampirlah mereka membeli ketupat sayur di pinggir jalan, dibungkus, pakai telor. Masukkan ke keranjang sepeda di bagian depan; cukup satu bungkus yang akan mereka makan bersama; memang rukun sekali mereka berdua. Dari situ, kedua kaki itu benar-benar hendak pulang. Tapi tunggu dulu, mereka tiba-tiba ingat sesuatu. Persediaan uang di dompet tuannya menipis. Kebetulan – qodarullah, red - di seberang jalan sana ada ATM * Automatic Teller Machine , bukan Anjungan Tunai Mandiri. Mereka kayuh kembali sepedanya ke ATM yang masih satu komplek dengan Apotik Rini itu. Apotik –yang entah kenapa- paling laris dari beberapa apotik yang ber- jejer di sepanjang Jalan Balai Pustaka. Sampailah sepasang kaki itu di tempat tersebut. Ramai-ramai; rupanya se

adverse vs disclaimer

Opini auditor mana yang lebih baik, atau lebih tepatnya mana yang lebih buruk: adverse (tidak wajar) atau disclaimer (tidak menyatakan pendapat). Terkadang --atau bahkan selalu-- ada perbedaan pendapat dalam sebuah disiplin ilmu; tetapi tidak selalu didapatkan kata sepakat. Tidak berbeda juga dalam akuntansi dan audit, para 'ahli' berbeda pendapat tentang apakah opini adverse lebih 'baik' dari opini disclaimer atau sebaliknya. Sebelum 'menentukan' jawabannya, ada baiknya kita baca kembali penjelasan masing-masing opini. Pendapat Tidak Wajar/TW ( adverse opinion ) adalah opini yang menyatakan bahwa Laporan Keuangan (LK) tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan sesuai dengan standar akuntansi. Opini ini diberikan karena auditor meyakini, berdasar bukti-bukti yang dikumpulkannya, bahwa laporan keuangan mengandung banyak sekali kesalahan atau kekeliruan yang material. Artinya, laporan keuangan tidak menggambarkan kondisi keuangan secara