Skip to main content

random posting: motor (2)

Motor 'Kebakaran'
Tersiksa adalah ketika jalanan sedang macet dan motor kita berada persis di belakang motor yang asepnya ga keruan; item, tebel, bau, wuargh *polusi banget lah pokoknya. Saya menyebutnya motor 'kebakaran'. Mungkin seharusnya motor kayak gini jadi salah satu objek tilang ya, karena jelas banget bakal merugikan pengendara lain -terlepas dari mungkin si empunya motor ga cukup punya uang buat benerin motornya, ataupun sebab lain. Bayangkan kalau di belakangnya ada anak kecil, kesian banget kan suruh ngisep asep kayak gitu. Yang sejenis dengan motor 'kebakaran' ini adalah mobil 'kebakaran' *eh, ada juga tauk, bukan mobil pemadam kebakaran ya..*, dan tentu saja bajaj oranye *kalau bajaj biru mah recommended*, metromini, dkk.!

'Korupsi' Lampu Hijau
Di beberapa perempatan tertentu di Jakarta -biasanya di perempatan besar, trafiic light tidak 'berfungsi'! Bukan, bukan karena ga nyala! Ironisnya, yang bikin ga berfungsi adalah Pak Polisi sendiri. Entah karena apa, si Pak Polisi kadang bikin 'bid'ah' lalu lintas, bikin aturan sendiri. Yang udah jelas lampunya ijo masih aja ditahan ga boleh jalan, yang (sebelumnya ijo) udah merah masih ada terus disuruh jalan. Mungkin tujuannya untuk mengurangi antrean di jalan yang udah merah tadi, tapi masalahnya yang udah ijo juga udah bejibun antreannya, Pak. Lagian, cara kayak gitu ga bakal menyelesaikan masalah deh, kayaknya. Bakal terus-terusan kayak gitu, dong, yang lampu ijo berikutnya nungguin yang lampu ijo sebelumnya walaupun udah merah -sebagai ganti lampu ijo yang dikorupsi tadi-, berikutnya gitu lagi, berikutnya gitu lagi, berikutnya gitu lagi, dst. Udah traffic light-nya dilelang aja.

SMS yang Lebih Penting dari Nyawa
Heran, ada saja orang yang mengendarai motor sambil SMS-an, bahkan telepon-teleponan. Pertanyaan sederhananya adalah, adakah SMS atau telepon yang lebih penting dari nyawa mereka?! Bahaya kalik, Mas, motoran sambil sambil SMS-an, apalagi telepon-teleponan gitu.


Lima Lapis
Musim hujan tiba, hampir setiap hari pulang kerja kehujanan. Suatu kali yang menarik ketika menyadari bahwa saya mengendarai motor dengan lima lapis ‘atasan’; 1) kaos dalam, 2) baju, 3) jaket, 4) rompi motor, 5) jas hujan. Wow! Pantesan agak-agak berat gitu ya. Hha.. Jangan ditanya 'bawahan' berapa lapis ya.

Stiker lucu
 
*sekali-sekali gambarnya agak nggak nyambung gapapa ya..

Comments

  1. cobain guys!!!!! bisa dapet pulsa gratis

    http://bit.ly/wawancaraedukasih

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cara Bikin Daftar Isi Otomatis di Ms Word

Capek dong, yah? Tiap kali atasan ngerevisi konsep laporan, kamu harus neliti lagi halaman demi halaman buat nyocokin nomor halaman ke daftar isi? Mending-mending kalau atasan kamu (yang ngrevisi) cuma satu, kalau ada lima belas?! Sebenernya kalau kamu pinter dikit , suruh aja junior kamu yang ngerjain bikin aja daftar isinya belakangan pas laporan udah final. Tapi karena kamu maunya pinter banyak , bikin aja daftar isi otomatis! Kayak gimana tuh, yuk kita bahas. Bagi yang belum tahu, semoga berguna. Bagi yang udah tahu, ngapain kamu masih di sini? Pergi sana! Aku tidak mau melihat mukamu lagi! Enyahlah!! #becanda, *sinetron banget ya* Sebelumnya, karena saya memakai Ms Office 2010, maka saya akan jelaskan berdasarkan versi tersebut. Apa? Kamu pakai Ms Office 2007? Ga masalah, mirip-mirip kok. Apa? Kamu masih pakai Ms Office 2003? Plis deh, itu udah sewindu lebih. Apa? Ms Office kamu bajakan? Itu urusan kamu! Apa? Ms Office kamu versi 2003 dan bajakan? Wuargh!! Apa? kamu belum

kaki kanan dan kaki kiri

Minggu pagi yang cerah, kaki kanan dan kaki kiri sedang bersepeda bersama waktu itu. Setelah keduanya hampir lelah mengayuh dan memutuskan untuk kembali pulang, mereka menyempatkan diri sekadar membeli makan pagi, alias sarapan dalam bahasa manusia. Mampirlah mereka membeli ketupat sayur di pinggir jalan, dibungkus, pakai telor. Masukkan ke keranjang sepeda di bagian depan; cukup satu bungkus yang akan mereka makan bersama; memang rukun sekali mereka berdua. Dari situ, kedua kaki itu benar-benar hendak pulang. Tapi tunggu dulu, mereka tiba-tiba ingat sesuatu. Persediaan uang di dompet tuannya menipis. Kebetulan – qodarullah, red - di seberang jalan sana ada ATM * Automatic Teller Machine , bukan Anjungan Tunai Mandiri. Mereka kayuh kembali sepedanya ke ATM yang masih satu komplek dengan Apotik Rini itu. Apotik –yang entah kenapa- paling laris dari beberapa apotik yang ber- jejer di sepanjang Jalan Balai Pustaka. Sampailah sepasang kaki itu di tempat tersebut. Ramai-ramai; rupanya se

adverse vs disclaimer

Opini auditor mana yang lebih baik, atau lebih tepatnya mana yang lebih buruk: adverse (tidak wajar) atau disclaimer (tidak menyatakan pendapat). Terkadang --atau bahkan selalu-- ada perbedaan pendapat dalam sebuah disiplin ilmu; tetapi tidak selalu didapatkan kata sepakat. Tidak berbeda juga dalam akuntansi dan audit, para 'ahli' berbeda pendapat tentang apakah opini adverse lebih 'baik' dari opini disclaimer atau sebaliknya. Sebelum 'menentukan' jawabannya, ada baiknya kita baca kembali penjelasan masing-masing opini. Pendapat Tidak Wajar/TW ( adverse opinion ) adalah opini yang menyatakan bahwa Laporan Keuangan (LK) tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan sesuai dengan standar akuntansi. Opini ini diberikan karena auditor meyakini, berdasar bukti-bukti yang dikumpulkannya, bahwa laporan keuangan mengandung banyak sekali kesalahan atau kekeliruan yang material. Artinya, laporan keuangan tidak menggambarkan kondisi keuangan secara