Skip to main content

Dua Garis Merah Muda (part 2)

Saya di Mamuju (Sulawesi Barat), Maryam dan Ummi-nya di Solo, rumah kontrakan kami di Jakarta --alhamdulillah tidak kebanjiran. *turut berduka sedalam-dalamnya untuk para korban banjir Jakarta, mari introspeksi diri, semoga ini segera berlalu* 

Dua tahun lebih berlalu sejak saya posting Dua Garis Merah Muda, September 2010. Alhamdulillah, dua garis merah muda itu saat ini telah 'menjelma menjadi' seorang bocah lucu 1 tahun 8 bulan bernama Maryam.

'Target' saya dulu, minimal Maryam harus sudah berusia 2 tahun sebelum Ummi-nya mulai mengandung calon adiknya agar ia bisa menuntaskan minum ASI-nya. Namun, belakangan diketahui dari Abu Muhammad Faris al Qiyanji, seorang ahli herbal melalui siarannya di Radio Rodja bahwa kehamilan tidak menghalangi seorang ibu untuk menyusui. *Ya, kamu harus bilang, "Wow!"* Sejak itu, 'idealisme' saya bahwa jarak ideal anak satu dengan adiknya minimal 2 tahun 9 bulan (2 tahun untuk waktu menyusui si kakak, dan 9 bulan untuk waktu mengandung si adik) mulai pudar.

Tempo hari, saya meninggalkan Ummu Maryam, istri saya, di Solo, ke Jakarta untuk kemudian ke Mamuju dalam keadaan ia telat datang bulan 3 atau 4 hari. FYI, 'bulan' istri saya termasuk tamu yang 'disiplin', jarang datang tidak tepat waktu. Sejak kehadiran Maryam, tercatat hanya 2 kali istri saya terlambat datang bulan, masing-masing sekitar satu minggu.

Kali ini, sudah 9 hari, tamu yang biasanya datang setiap 30 hari itu tidak muncul juga. Akhirnya, kemarin malam, istri saya membeli kembali strip uji kehamilan di sebuah apotek dekat rumah, setelah dua tahun lebih tidak membelinya. Sebenarnya, waktu itu pun, kami membeli dua strip uji kehamilan. Namun, karena test yang pertama telah menunjukkan hasil positif yang meyakinkan, maka, satu strip kehamilan yang lain saya tambahkan saja ke kado pernikahan seorang teman kantor saya. Hha..

Akhirnya, tadi pagi, istri saya kembali melalukan test kehamilan mandiri, kali ini benar-benar sendiri, tanpa saya. Sebelum memberi tahu saya hasilnya, ia meminta saya menebak, saya pun cuma menulis, "Positif, 'kan?" di SMS balasan. Dan hasilnya benar saja, lagi-lagi positif! Alhamdulillahirrabil'alamin.

Ok, kami harus segera mempersiapkan segala sesuatunya kembali. Semoga dimudahkan. Amin.

dua garis merah muda (2)

Comments

Popular posts from this blog

Cara Bikin Daftar Isi Otomatis di Ms Word

Capek dong, yah? Tiap kali atasan ngerevisi konsep laporan, kamu harus neliti lagi halaman demi halaman buat nyocokin nomor halaman ke daftar isi? Mending-mending kalau atasan kamu (yang ngrevisi) cuma satu, kalau ada lima belas?! Sebenernya kalau kamu pinter dikit , suruh aja junior kamu yang ngerjain bikin aja daftar isinya belakangan pas laporan udah final. Tapi karena kamu maunya pinter banyak , bikin aja daftar isi otomatis! Kayak gimana tuh, yuk kita bahas. Bagi yang belum tahu, semoga berguna. Bagi yang udah tahu, ngapain kamu masih di sini? Pergi sana! Aku tidak mau melihat mukamu lagi! Enyahlah!! #becanda, *sinetron banget ya* Sebelumnya, karena saya memakai Ms Office 2010, maka saya akan jelaskan berdasarkan versi tersebut. Apa? Kamu pakai Ms Office 2007? Ga masalah, mirip-mirip kok. Apa? Kamu masih pakai Ms Office 2003? Plis deh, itu udah sewindu lebih. Apa? Ms Office kamu bajakan? Itu urusan kamu! Apa? Ms Office kamu versi 2003 dan bajakan? Wuargh!! Apa? kamu belum

kaki kanan dan kaki kiri

Minggu pagi yang cerah, kaki kanan dan kaki kiri sedang bersepeda bersama waktu itu. Setelah keduanya hampir lelah mengayuh dan memutuskan untuk kembali pulang, mereka menyempatkan diri sekadar membeli makan pagi, alias sarapan dalam bahasa manusia. Mampirlah mereka membeli ketupat sayur di pinggir jalan, dibungkus, pakai telor. Masukkan ke keranjang sepeda di bagian depan; cukup satu bungkus yang akan mereka makan bersama; memang rukun sekali mereka berdua. Dari situ, kedua kaki itu benar-benar hendak pulang. Tapi tunggu dulu, mereka tiba-tiba ingat sesuatu. Persediaan uang di dompet tuannya menipis. Kebetulan – qodarullah, red - di seberang jalan sana ada ATM * Automatic Teller Machine , bukan Anjungan Tunai Mandiri. Mereka kayuh kembali sepedanya ke ATM yang masih satu komplek dengan Apotik Rini itu. Apotik –yang entah kenapa- paling laris dari beberapa apotik yang ber- jejer di sepanjang Jalan Balai Pustaka. Sampailah sepasang kaki itu di tempat tersebut. Ramai-ramai; rupanya se

adverse vs disclaimer

Opini auditor mana yang lebih baik, atau lebih tepatnya mana yang lebih buruk: adverse (tidak wajar) atau disclaimer (tidak menyatakan pendapat). Terkadang --atau bahkan selalu-- ada perbedaan pendapat dalam sebuah disiplin ilmu; tetapi tidak selalu didapatkan kata sepakat. Tidak berbeda juga dalam akuntansi dan audit, para 'ahli' berbeda pendapat tentang apakah opini adverse lebih 'baik' dari opini disclaimer atau sebaliknya. Sebelum 'menentukan' jawabannya, ada baiknya kita baca kembali penjelasan masing-masing opini. Pendapat Tidak Wajar/TW ( adverse opinion ) adalah opini yang menyatakan bahwa Laporan Keuangan (LK) tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan sesuai dengan standar akuntansi. Opini ini diberikan karena auditor meyakini, berdasar bukti-bukti yang dikumpulkannya, bahwa laporan keuangan mengandung banyak sekali kesalahan atau kekeliruan yang material. Artinya, laporan keuangan tidak menggambarkan kondisi keuangan secara