Skip to main content

Antara Al Qur'an dan Nyanyian (Musik)

Lihat diri kita.
Lebih suka mendengar nyanyian (musik) daripada Al Qur'an?
Lebih banyak hafal lagu daripada hafal Al Qur'an?
Lebih mahir bernyanyi daripada membaca Al Qur'an?

Tahukah kita hukum-hukum tajwid?
Tahukah sifat-sifat huruf?
Tahu makhraj-makhraj huruf?
Yang lebih sederhana, jangan2 kita pun tak tahu sekadar jumlah huruf hijaiyah.

Jika keadaannya seperti ini, bagaimana bacaan Al Qur'an kita?
Jika kita bacaan Al Qur'an kita tidak karuan, bagaimana kita akan suka membacanya?
Jika tidak suka membacanya, apatah lagi menghafalnya?
Apalagi mentadaburinya?
Apalagi mengamalkan apa yang Rabb kita sampaikan dalam ayat-ayat-Nya yang mulia.

Sungguh keterpurukan umat ini adalah karena jauhnya kita dari Al Qur'an.
Jauhnya kita dari Al Qur'an adalah karena dekatnya kita dengan nyanyian yang melalaikan kita darinya.

**

"Sungguh tidak akan berkumpul pada hati seseorang, (kecintaan kepada) Al Qur'an dan (kecintaan kepada) nyanyian selama-lamanya." Ibnul Qayyim al Jauziyyah.

**

Rasulullah bersabda, “Sungguh, benar-benar akan ada di kalangan umatku sekelompok orang yang menghalalkan zina, sutera, khamr, dan alat musik."
[Diriwayatkan oleh Bukhari secara mu’allaq dengan lafazh jazm/ tegas.]

**

Abdullah Ibnu Mas'ud adalah salah satu Sahabat Ahli Tafsir. "Demi Allah yang tiada Tuhan selain-Nya. tidak ada satu suratpun yang diturunkan oleh Allah yang tidak saya ketahui dimana turunnya. Tidak ada satu ayat Al-Qur'an pun yang tidak saya ketahui dalam kasus apa diturunkannya. Kalau aku tahu ada seorang yang lebih tahu dariku tentang Kitab Allah dan bisa ditempuh dengan kendaraan unta, niscaya akan kudatangi rumahnya".
[Diriwayatkan oleh para Tabi'in daripadanya.]

Allah berfirman, “Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan. Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan-akan ada sumbat di kedua telinganya; maka beri kabar gembiralah padanya dengan azab yang pedih.”
[QS. Luqman: 6-7]

Abdullah Ibnu Mas'ud ditanya tentang maksud 'perkataan yang tidak berguna' dalam ayat ini, beliau sampai bersumpah 3x atas nama Allah, “Yang dimaksud adalah nyanyian, demi Dzat yang tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak diibadahi selain Dia .” Beliau menyebutkan makna tersebut sebanyak tiga kali.

**

How do you feel now?

Keterpurukan Umat Islam adalah karena jauhnya mereka dari Al Qur'an.
Anda mengaku Islam tetapi tak peduli keadaan Islam hari ini?
Musuh memperdaya, dan Anda sadar pun, tidak?

Mulai dari diri sendiri, mulai saat ini. Mari kembali (kepada Al Qur'an).

http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/saatnya-meninggalkan-musik.html

Comments

Popular posts from this blog

adverse vs disclaimer

Opini auditor mana yang lebih baik, atau lebih tepatnya mana yang lebih buruk: adverse (tidak wajar) atau disclaimer (tidak menyatakan pendapat). Terkadang --atau bahkan selalu-- ada perbedaan pendapat dalam sebuah disiplin ilmu; tetapi tidak selalu didapatkan kata sepakat. Tidak berbeda juga dalam akuntansi dan audit, para 'ahli' berbeda pendapat tentang apakah opini adverse lebih 'baik' dari opini disclaimer atau sebaliknya. Sebelum 'menentukan' jawabannya, ada baiknya kita baca kembali penjelasan masing-masing opini. Pendapat Tidak Wajar/TW ( adverse opinion ) adalah opini yang menyatakan bahwa Laporan Keuangan (LK) tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan sesuai dengan standar akuntansi. Opini ini diberikan karena auditor meyakini, berdasar bukti-bukti yang dikumpulkannya, bahwa laporan keuangan mengandung banyak sekali kesalahan atau kekeliruan yang material. Artinya, laporan keuangan tidak menggambarkan kondisi keuangan secara

Cara Bikin Daftar Isi Otomatis di Ms Word

Capek dong, yah? Tiap kali atasan ngerevisi konsep laporan, kamu harus neliti lagi halaman demi halaman buat nyocokin nomor halaman ke daftar isi? Mending-mending kalau atasan kamu (yang ngrevisi) cuma satu, kalau ada lima belas?! Sebenernya kalau kamu pinter dikit , suruh aja junior kamu yang ngerjain bikin aja daftar isinya belakangan pas laporan udah final. Tapi karena kamu maunya pinter banyak , bikin aja daftar isi otomatis! Kayak gimana tuh, yuk kita bahas. Bagi yang belum tahu, semoga berguna. Bagi yang udah tahu, ngapain kamu masih di sini? Pergi sana! Aku tidak mau melihat mukamu lagi! Enyahlah!! #becanda, *sinetron banget ya* Sebelumnya, karena saya memakai Ms Office 2010, maka saya akan jelaskan berdasarkan versi tersebut. Apa? Kamu pakai Ms Office 2007? Ga masalah, mirip-mirip kok. Apa? Kamu masih pakai Ms Office 2003? Plis deh, itu udah sewindu lebih. Apa? Ms Office kamu bajakan? Itu urusan kamu! Apa? Ms Office kamu versi 2003 dan bajakan? Wuargh!! Apa? kamu belum

kaki kanan dan kaki kiri

Minggu pagi yang cerah, kaki kanan dan kaki kiri sedang bersepeda bersama waktu itu. Setelah keduanya hampir lelah mengayuh dan memutuskan untuk kembali pulang, mereka menyempatkan diri sekadar membeli makan pagi, alias sarapan dalam bahasa manusia. Mampirlah mereka membeli ketupat sayur di pinggir jalan, dibungkus, pakai telor. Masukkan ke keranjang sepeda di bagian depan; cukup satu bungkus yang akan mereka makan bersama; memang rukun sekali mereka berdua. Dari situ, kedua kaki itu benar-benar hendak pulang. Tapi tunggu dulu, mereka tiba-tiba ingat sesuatu. Persediaan uang di dompet tuannya menipis. Kebetulan – qodarullah, red - di seberang jalan sana ada ATM * Automatic Teller Machine , bukan Anjungan Tunai Mandiri. Mereka kayuh kembali sepedanya ke ATM yang masih satu komplek dengan Apotik Rini itu. Apotik –yang entah kenapa- paling laris dari beberapa apotik yang ber- jejer di sepanjang Jalan Balai Pustaka. Sampailah sepasang kaki itu di tempat tersebut. Ramai-ramai; rupanya se