Skip to main content

Be Myself!

Judulnya sama dengan tulisan sebelumnya?? Memangnya kenapa? Tidak boleh? Ada pasal UU yang melarangnya? So, what`s the problem?
 
Hehe. Peace. Just kidding. Saya pan suka becanda. Sebenernya mau dibikin “Be Urself”, tapi karena saya nggak yakin blog ini bakal ada yang baca selain saya sendiri, jadi saya ubah menjadi “Be Myself” saja.
 
Untuk menjadi diri sendiri, menurut saya, hal yang paling pertama *pertama kan udah paling ya? Ah, bodok.* diketahui adalah tujuan! Tujuan hidup. Apa sebenarnya tujuan hidup saya? Dan untuk pertanyaan ini, sepertinya saya sudah mempunyai jawabannya. Mati. Yah, tujuan hidup saya adalah mati. Seratus orang mungkin mempunyai seratus tujuan hidup yang berbeda. Tapi toh mereka akan mati jua. Jadi, tujuan hidup saya mati saja. Simple is better.
Tapi bukan mati begitu saja yang saya maksud di sini. Saya ingin mati dalam keadaan yang baik. Mati untuk menuju kehidupan yang lebih baik. Lebih indah. Surga. Surga adalah tujuan saya. Dan karena I am a moslem, maka tidak ada jalan lain untuk menggapai tujuan saya tersebut kecuali mati dalam keadaan beriman. Mati dalam keadaan bertauhid kepada Allahu Ta`ala.
 
Tenang saja, ini bukan blog agama kok -setidaknya untuk saat ini.- Ini adalah blog pencarian jati diri seorang anak manusia bernama … *ah, jadi malu menyebutkan nama sendiri..*
Tapi bagi yang sudah tidak tertarik, mau pergi juga silakan saja, tidak ada pasal UU di Negara ini yang melarang berhenti membaca blog bagus.
 
Oya, satu lagi, maaf kalau terselip kata-kata asing karena memang saya sedang berusaha belajar bahasa inggris. I am attempting to learn English. And I am sorry if there’s any false.
 
*Lanjut..* Menjadi diri sendiri bukan berarti tidak punya panutan, tidak sama dengan bertindak seenak perut sendiri, apalagi seenak perut orang lain *maksute opoo…*. Ya, lagi-lagi sebagai seorang muslim, panutan saya adalah Muhammad Alayhis Sholaatu Wassalaam. Beliau saya yakini -dan seharusnya juga diyakini oleh setiap muslim- adalah manusia terbaik yang pernah terlahir ke dunia ini. Tidak ada dan tidak akan ada manusia sebelumnya dan setelahnya yang lebih baik dari beliau. Maka, bodoh sekali jika ada seorang muslim yang tidak menomorsatukan Muhammad Alayhis Sholaatu Wassalaam sebagai panutan dalam menjalani hidup di dunia ini.
 
Tenang saja, ini bukan blog agama kok -setidaknya untuk saat ini- Ini adalah blog pencarian jati diri seorang anak manusia bernama … *ah, jadi malu menyebutkan nama sendiri..*
Tapi bagi yang sudah tidak tertarik, mau pergi juga silakan saja, tidak ada pasal UU di Negara ini yang melarang berhenti membaca blog bagus.
Memang sengaja saya copy paste kok, memangnya tidak boleh? Ada pasal UU yang melarangnya? Hehe..
 
Back to the topic. Tapi sayangnya, tapi masalahnya saya sama sekali belum bisa mengikuti jejaknya. terkadang saya malas pergi ke mesjid *walaupun akhirnya pergi juga, tapi males gituh*. Berjamaah di mesjid wajib, Bos!*. Terkadang saya masih berlama-lama memandangi wanita cantik. Yah, ada saja setan yang menggoda saya *sebuah pembelaan*. Jadi ingat, kata-kata seorang teman “Selalu berjalanlah di bawah sayap malaikat, karena setan selalu nongkrong di otakmu”. Tapi sayangnya, tapi masalahnya saya nggak bisa liat malaikat.
 
Kembali ke inti pembicaraan tadi, bahwa untuk menjadi diri sendiri, saya harus tahu tujuan saya. Dan alhamdulillah saya sudah tahu. Untuk mencapai tujuan saya tersebut, saya harus tahu caranya. Dan saya juga sudah tahu, insyaAllah. Dan mati dapat menjemput kapan saja. Malaikat maut dapat menyapa kapan saja. Namun, saya tidak bersiap setiap saat. Dan itu adalah masalahnya.

Comments

Popular posts from this blog

Cara Bikin Daftar Isi Otomatis di Ms Word

Capek dong, yah? Tiap kali atasan ngerevisi konsep laporan, kamu harus neliti lagi halaman demi halaman buat nyocokin nomor halaman ke daftar isi? Mending-mending kalau atasan kamu (yang ngrevisi) cuma satu, kalau ada lima belas?! Sebenernya kalau kamu pinter dikit , suruh aja junior kamu yang ngerjain bikin aja daftar isinya belakangan pas laporan udah final. Tapi karena kamu maunya pinter banyak , bikin aja daftar isi otomatis! Kayak gimana tuh, yuk kita bahas. Bagi yang belum tahu, semoga berguna. Bagi yang udah tahu, ngapain kamu masih di sini? Pergi sana! Aku tidak mau melihat mukamu lagi! Enyahlah!! #becanda, *sinetron banget ya* Sebelumnya, karena saya memakai Ms Office 2010, maka saya akan jelaskan berdasarkan versi tersebut. Apa? Kamu pakai Ms Office 2007? Ga masalah, mirip-mirip kok. Apa? Kamu masih pakai Ms Office 2003? Plis deh, itu udah sewindu lebih. Apa? Ms Office kamu bajakan? Itu urusan kamu! Apa? Ms Office kamu versi 2003 dan bajakan? Wuargh!! Apa? kamu belum

kaki kanan dan kaki kiri

Minggu pagi yang cerah, kaki kanan dan kaki kiri sedang bersepeda bersama waktu itu. Setelah keduanya hampir lelah mengayuh dan memutuskan untuk kembali pulang, mereka menyempatkan diri sekadar membeli makan pagi, alias sarapan dalam bahasa manusia. Mampirlah mereka membeli ketupat sayur di pinggir jalan, dibungkus, pakai telor. Masukkan ke keranjang sepeda di bagian depan; cukup satu bungkus yang akan mereka makan bersama; memang rukun sekali mereka berdua. Dari situ, kedua kaki itu benar-benar hendak pulang. Tapi tunggu dulu, mereka tiba-tiba ingat sesuatu. Persediaan uang di dompet tuannya menipis. Kebetulan – qodarullah, red - di seberang jalan sana ada ATM * Automatic Teller Machine , bukan Anjungan Tunai Mandiri. Mereka kayuh kembali sepedanya ke ATM yang masih satu komplek dengan Apotik Rini itu. Apotik –yang entah kenapa- paling laris dari beberapa apotik yang ber- jejer di sepanjang Jalan Balai Pustaka. Sampailah sepasang kaki itu di tempat tersebut. Ramai-ramai; rupanya se

adverse vs disclaimer

Opini auditor mana yang lebih baik, atau lebih tepatnya mana yang lebih buruk: adverse (tidak wajar) atau disclaimer (tidak menyatakan pendapat). Terkadang --atau bahkan selalu-- ada perbedaan pendapat dalam sebuah disiplin ilmu; tetapi tidak selalu didapatkan kata sepakat. Tidak berbeda juga dalam akuntansi dan audit, para 'ahli' berbeda pendapat tentang apakah opini adverse lebih 'baik' dari opini disclaimer atau sebaliknya. Sebelum 'menentukan' jawabannya, ada baiknya kita baca kembali penjelasan masing-masing opini. Pendapat Tidak Wajar/TW ( adverse opinion ) adalah opini yang menyatakan bahwa Laporan Keuangan (LK) tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan sesuai dengan standar akuntansi. Opini ini diberikan karena auditor meyakini, berdasar bukti-bukti yang dikumpulkannya, bahwa laporan keuangan mengandung banyak sekali kesalahan atau kekeliruan yang material. Artinya, laporan keuangan tidak menggambarkan kondisi keuangan secara