Love what you do, do what you love.
Ini juga salah satu cara paling ampuh menjadi diri sendiri, especially frasa kedua tuh. Do what you love. Enak sekali bukan mengerjakan apa pun yang kita suka, melakukan apa pun yang kita mau. Enak sekali David Beckham terkenal dan menjadi kaya raya berkat hobinya bermain bola. Enak sekali Valentino Rossi kebut-kebutan tanpa takut ditilang atau dikejar-kejar polisi, malah dapet trofi lagi. Enak sekali orang kaya (atau orang yang bapaknya kaya), hobinya tersalurkan tanpa perlu memikirkan uang. Tapi kenyataan tidak selalu semanis itu, Jenderal. Kadang kita harus menerima bahwa sesuatu yang kita dapat tidak sama dengan yang kita inginkan. Pekerjaan yang kita tekuni saat ini bukan yang kita cita2kan sejak kecil. Berapa banyak anak yang bercita2 menjadi Dokter, akhirnya jadi Guru (dan lebih banyak lagi yang jadi buruh pabrik). Berapa banyak anak dengan cita2 wartawan, akhirnya jadi loper Koran. (niru2 iklan. Yo ben.) Berapa banyak anak dengan cita2 pilot, akhirnya menjadi sopir angkot. Dan berapa banyak anak dengan cita2 astronot, akhirnya menjadi robot. (maksute opoo?)
Ya, dan pada dasarnya saya pengin curhat (at least kepada diri saya sendiri di masa depan yang baca tulisan ini, coz sampai saat ini kayaknya ga ada yg buka blog ini kecuali saya sendiri. Huhuhu. Ya iyalah, orang ga pernah diumumin, mana nama blognya super duper aneh lagi).
Percaya nggak percaya, sampai sekarang saya masih bingung, apakah saya ini jenius atau idiot ya? Dan believe or not (hwalah..) sampai sekarang saya juga masih bingung, apakah saya ini orang yang beruntung atau silakan coba lagi (belum beruntung maksutnya..). Tapi kalau dari segi akherat, Alhamdulillah saya merasa beruntung sekali menjadi seorang muslim.
Percaya nggak percaya lagi cita2 pertama saya adalah menjadi seorang pelukis. Tapi itu kayaknya Cuma cita2 monyet sih (mengadopsi dari cinta monyet gituh). Pernah ingin jadi polisi. Pernah ingin jadi detektif. Pernah juga ingin jadi arsitek. (wah, pengalaman saya banyak sekali ya… apa sih itu pan Cuma cita-cita.goblog). Dan yang terakhir dan masih menjadi cita2 saya sampai hari ini adalah ingin menjadi entrepreneur. Pengusaha sukses. Muda terkenal. Tua kaya raya. Mati masuk surga. Hahaha… Namun, Anda belum beruntung. Silakan coba lagi.. Kenyataannya sekarang adalah saya seorang CPNS. Whuaaa… nggak nyambung pan??
Namun, di sisi lain. Saya juga merasa beruntung bahwa saya bisa seperti ini hari ini. Dan perjalanan menuju hari ini bagi saya penuh dengan keberuntungan. Seolah dimudahkan, walaupun kadang ada kerikil, bahkan yang cukup tajam, kadang ada beling (pecahan kaca), kadang ada kotoran sapi juga, ada juga ranjau darat, ada uang 5 ribuan juga jatuh di jalan, diambil ngak ya?? Liat kiri kanan.. (opooo seeh…). Ya, benar dimudahkan. Saya ingin sekolah di SMP 6, Alhamdulillah keterima. Di SMA 3, juga keterima. Pengin masuk IPA (walopun Cuma ikut2an), juga keterima. Ingin kuliah di STAn, keterima juga (padahal yang mboncengin saya pas USM STAN dan saya juga nginep di tempat sodaranya, malah ga keterima). Di Spes Akuntansi, keterima juga. Bikin TA Sistem Akuntansi (yang gampang.hehe..), kesampean juga. Milih BPK, masuk juga. Pengin penempatan pusat, dipenuhi juga. (walopun ga di unit kerja permintaan saya). Subhanallah, ternyata banyak sekali..(nggak nyadar, asal nulis, ternyata banyak juga ya..). Tapi kalau ditarik ke awal lagi, ini jauh dari cita2 saya dari cita2 kelas 1 SD sampe cita2 hari ini. Kok bisa ya? Sejak dimana distorsinya? (alaah..)
Dan yang harus dilakukan di saat seperti ini adalah napas buatan, eh salah.. adalah mengimplementasikan frasa kedua dari judul di atas. Love what you do. Mencintai pekerjaan saya. Ya, yang saya lakukan adalah bekerja sebaik mungkin dan sesantai mungkin, se enjoy mungkin, sambil jualan pulsa di kantor dan merencanakan untuk membuat sebuah atau dua buah usaha sampingan untuk mewujudkan impian saya menjadi entrepreneur dan mencoba menguasai dunia. Hahaha… (teteup)
Ya intinya saya belum mengerti betul bagaimana agar saya bisa benar2 mencintai pekerjaan saya sebagaimana saya mencintai istri saya kelak. Hwalah..
Bagi yang punya saran untuk masalah saya di atas, silakan kirim ke: PO BOX ESTEH1987 JKS, dan kalau surat Anda kembali (dan pasti kembali karena ga ada PO BOX seperti itu..), kirim via email saja ke: weensmailbox@yahoo.co.id. Atau dari pada repot-repot langsung comment aja di bawah tulisan ini.poof..
NB: (sampai saat ini saya belum tahu NB itu kepanjangan dari apa..) Saya kira tulisan saya yang satu ini kurang bagus (iya2, jelek maksutnya..) ga seperti tulisan2 saya sebelumnya (jelek banget,red) coz saya emang lagi ga pengin nulis, tapi saya paksain juga buat nulis, ya seperti ini lah jadinya, maaf ya..(emangnya siyapa yang baca, kampret)
Ini juga salah satu cara paling ampuh menjadi diri sendiri, especially frasa kedua tuh. Do what you love. Enak sekali bukan mengerjakan apa pun yang kita suka, melakukan apa pun yang kita mau. Enak sekali David Beckham terkenal dan menjadi kaya raya berkat hobinya bermain bola. Enak sekali Valentino Rossi kebut-kebutan tanpa takut ditilang atau dikejar-kejar polisi, malah dapet trofi lagi. Enak sekali orang kaya (atau orang yang bapaknya kaya), hobinya tersalurkan tanpa perlu memikirkan uang. Tapi kenyataan tidak selalu semanis itu, Jenderal. Kadang kita harus menerima bahwa sesuatu yang kita dapat tidak sama dengan yang kita inginkan. Pekerjaan yang kita tekuni saat ini bukan yang kita cita2kan sejak kecil. Berapa banyak anak yang bercita2 menjadi Dokter, akhirnya jadi Guru (dan lebih banyak lagi yang jadi buruh pabrik). Berapa banyak anak dengan cita2 wartawan, akhirnya jadi loper Koran. (niru2 iklan. Yo ben.) Berapa banyak anak dengan cita2 pilot, akhirnya menjadi sopir angkot. Dan berapa banyak anak dengan cita2 astronot, akhirnya menjadi robot. (maksute opoo?)
Ya, dan pada dasarnya saya pengin curhat (at least kepada diri saya sendiri di masa depan yang baca tulisan ini, coz sampai saat ini kayaknya ga ada yg buka blog ini kecuali saya sendiri. Huhuhu. Ya iyalah, orang ga pernah diumumin, mana nama blognya super duper aneh lagi).
Percaya nggak percaya, sampai sekarang saya masih bingung, apakah saya ini jenius atau idiot ya? Dan believe or not (hwalah..) sampai sekarang saya juga masih bingung, apakah saya ini orang yang beruntung atau silakan coba lagi (belum beruntung maksutnya..). Tapi kalau dari segi akherat, Alhamdulillah saya merasa beruntung sekali menjadi seorang muslim.
Percaya nggak percaya lagi cita2 pertama saya adalah menjadi seorang pelukis. Tapi itu kayaknya Cuma cita2 monyet sih (mengadopsi dari cinta monyet gituh). Pernah ingin jadi polisi. Pernah ingin jadi detektif. Pernah juga ingin jadi arsitek. (wah, pengalaman saya banyak sekali ya… apa sih itu pan Cuma cita-cita.goblog). Dan yang terakhir dan masih menjadi cita2 saya sampai hari ini adalah ingin menjadi entrepreneur. Pengusaha sukses. Muda terkenal. Tua kaya raya. Mati masuk surga. Hahaha… Namun, Anda belum beruntung. Silakan coba lagi.. Kenyataannya sekarang adalah saya seorang CPNS. Whuaaa… nggak nyambung pan??
Namun, di sisi lain. Saya juga merasa beruntung bahwa saya bisa seperti ini hari ini. Dan perjalanan menuju hari ini bagi saya penuh dengan keberuntungan. Seolah dimudahkan, walaupun kadang ada kerikil, bahkan yang cukup tajam, kadang ada beling (pecahan kaca), kadang ada kotoran sapi juga, ada juga ranjau darat, ada uang 5 ribuan juga jatuh di jalan, diambil ngak ya?? Liat kiri kanan.. (opooo seeh…). Ya, benar dimudahkan. Saya ingin sekolah di SMP 6, Alhamdulillah keterima. Di SMA 3, juga keterima. Pengin masuk IPA (walopun Cuma ikut2an), juga keterima. Ingin kuliah di STAn, keterima juga (padahal yang mboncengin saya pas USM STAN dan saya juga nginep di tempat sodaranya, malah ga keterima). Di Spes Akuntansi, keterima juga. Bikin TA Sistem Akuntansi (yang gampang.hehe..), kesampean juga. Milih BPK, masuk juga. Pengin penempatan pusat, dipenuhi juga. (walopun ga di unit kerja permintaan saya). Subhanallah, ternyata banyak sekali..(nggak nyadar, asal nulis, ternyata banyak juga ya..). Tapi kalau ditarik ke awal lagi, ini jauh dari cita2 saya dari cita2 kelas 1 SD sampe cita2 hari ini. Kok bisa ya? Sejak dimana distorsinya? (alaah..)
Dan yang harus dilakukan di saat seperti ini adalah napas buatan, eh salah.. adalah mengimplementasikan frasa kedua dari judul di atas. Love what you do. Mencintai pekerjaan saya. Ya, yang saya lakukan adalah bekerja sebaik mungkin dan sesantai mungkin, se enjoy mungkin, sambil jualan pulsa di kantor dan merencanakan untuk membuat sebuah atau dua buah usaha sampingan untuk mewujudkan impian saya menjadi entrepreneur dan mencoba menguasai dunia. Hahaha… (teteup)
Ya intinya saya belum mengerti betul bagaimana agar saya bisa benar2 mencintai pekerjaan saya sebagaimana saya mencintai istri saya kelak. Hwalah..
Bagi yang punya saran untuk masalah saya di atas, silakan kirim ke: PO BOX ESTEH1987 JKS, dan kalau surat Anda kembali (dan pasti kembali karena ga ada PO BOX seperti itu..), kirim via email saja ke: weensmailbox@yahoo.co.id. Atau dari pada repot-repot langsung comment aja di bawah tulisan ini.poof..
NB: (sampai saat ini saya belum tahu NB itu kepanjangan dari apa..) Saya kira tulisan saya yang satu ini kurang bagus (iya2, jelek maksutnya..) ga seperti tulisan2 saya sebelumnya (jelek banget,red) coz saya emang lagi ga pengin nulis, tapi saya paksain juga buat nulis, ya seperti ini lah jadinya, maaf ya..(emangnya siyapa yang baca, kampret)
Tenang Win, saya baca kok.
ReplyDeletehha, dim. tau nama aneh blog saia dari mana? facebook ya?
ReplyDeleteanonymous siyapa itu yah? secret admiror..
gokil gan
ReplyDeletebantuin nyundul deh up up
sekalian bungkusin cendolnya ya