Suka dan duka memang bagai dua sisi mata uang yang tak terpisahkan, sebagaimana syukur dan sabar; dua sikap terbaik dalam menghadapinya. Begitu pun dalam mengasuh anak, ada suka, ada pula dukanya.
Salah satu hal yang paling menyedihkan adalah ketika putri tercinta sakit. Bahkan, bisa dibilang lebih menyedihkan daripada kita sendiri yang sakit. Alhamdulillahi 'ala kuli hal, beberapa hari ini, Maryam sakit. Mulai dari pilek, demam, batuk, muntah, perut kembung, sampai --maaf-- mencret silih berganti dan bahkan beberapa sekaligus menghampiri tubuh kecilnya. Tidur malamnya pun terganggu, suhu tubuhnya sempat mencapai lebih dari 38'C, ingus tak henti-hentinya meleleh dari hidung mungilnya, batuk berdahak tak jarang membuatnya memuntahkan ASI yang baru saja ia minum, perut kembung datang dan hilang, --maaf-- eeknya encer.
Memang, sakit-sakit seperti itu tak bisa lepas dari tumbuh kembang bayi. Namun, sangat wajar bila orang tua mengkhawatirkannya. Yang paling kelabakan, paling gelisah, paling galau tentu saja emaknya umminya. Mulai dari propolis, vermint, OBM (obat batuk madu) telah coba diminumkannya, bawang merah yang ditumbuk plus minyak kayu putih tak hentinya dioleskan ke perut dan sekujur tubuh sang putri tercinta. Tak ketinggalan, membawanya ke tempat pijit bayi sampai ke dokter spesialis anak. Hampir setiap dan sepanjang malam terjaga, menjaga sang buah hati. Memang kasih ibu tak terhingga sepanjang masa, bagai sang surya menyinari dunia. Saya; hanya asisten yang masih perlu banyak belajar mengasuh anak.
Dua hal yang saya catat adalah Maryam tetap saja ceria walau tidak sedang sehat. Senyum tawanya yang tetap hadir menegarkan kami. Lepas dari sebab bahwa ia mungkin belum cukup umur untuk bersedih dari sakit, itu tetap kami rasakan istimewa. Subhanallah. Satu hal lagi, bahwa rasa sayang kami kepadanya seakan meningkat pesat justru ketika ia sakit seperti itu -- setidaknya itu yang saya rasakan.
Alhamdulillah, Maryam sekarang sudah baikan, meski masih dalam masa penyembuhan. Semoga Allah segera menghilangkan penyakitnya sampai tak berbekas. Dan semoga kami dapat lebih bersabar menghadapi cobaan-Nya serta lebih bisa bersyukur atas nikmat-nikmatNya. Amin.
Comments
Post a Comment