Skip to main content

QIA

Qualified Internal Auditor (QIA) merupakan program sertifikasi auditor internal tingkat nasional oleh Dewan Standar QIA. Untuk memperoleh gelar QIA, auditor harus menempuh tiga --atau lima-- jenjang pelatihan dan ujian sertifikasi yang dilselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Internal Auditor (YPIA), yaitu Pelatihan Tingkat Dasar I dan II, Pelatihan Tingkat Lanjutan I dan II, serta Pelatihan Tingkat Manajerial.

Bekerja sama dengan YPIA, Inspektorat Utama mengadakan In House Training QIA dalam rangka meningkatkan kompetensi para pegawainya. 

Awal bulan ini, saya mengikuti Pelatihan Tingkat Dasar II di kantor saya. Jujur, saya belum tahu tentang QIA sebelum mengikuti pelatihan ini. Berdasarkan biodata --yang antara lain berisi pendidikan dan pengalaman-- yang dikumpulkan beberapa waktu sebelumnya, Dewan Sertifikasi menempatkan kami --saya dan 14 orang rekan kerja saya-- pada Tingkat Dasar II, artinya kami telah dianggap lulus Ujian Tingkat Dasar I.

Pada Pelatihan Tingkat Dasar II ini, kami memperoleh lima mata pelatihan. Pengendalian Internal dan Manajemen Risiko, Perangkat dan Perencanaan Penugasan, Teknologi Informasi, Keterampilan Manajemen, serta Perpajakan.

Alhamdulillah, meskipun satu mata pelatihan di antaranya mendapat nilai 65, persis nilai minimum yang dipersyaratkan untuk lulus, ujian lima mata pelatihan tersebut dapat dilalui dengan baik. Namun, untuk mendapatkan gelar QIA, jalan masih panjang. Masih ada tiga tingkat lagi yang harus dilalui. Dan saya tak tahu kapan lagi berkesempatan mengikuti pelatihan berikutnya.

O ya, sebagai informasi tambahan, berdasarkan penjelasan dari pihak YPIA, pemegang gelar QIA dapat mengikuti ujian Certified Internal Auditor (CIA), sertifikasi auditor internal tingkat internasional, dengan dianggap telah lulus satu part dari empat part ujian CIA.

Comments

Popular posts from this blog

Cara Bikin Daftar Isi Otomatis di Ms Word

Capek dong, yah? Tiap kali atasan ngerevisi konsep laporan, kamu harus neliti lagi halaman demi halaman buat nyocokin nomor halaman ke daftar isi? Mending-mending kalau atasan kamu (yang ngrevisi) cuma satu, kalau ada lima belas?! Sebenernya kalau kamu pinter dikit , suruh aja junior kamu yang ngerjain bikin aja daftar isinya belakangan pas laporan udah final. Tapi karena kamu maunya pinter banyak , bikin aja daftar isi otomatis! Kayak gimana tuh, yuk kita bahas. Bagi yang belum tahu, semoga berguna. Bagi yang udah tahu, ngapain kamu masih di sini? Pergi sana! Aku tidak mau melihat mukamu lagi! Enyahlah!! #becanda, *sinetron banget ya* Sebelumnya, karena saya memakai Ms Office 2010, maka saya akan jelaskan berdasarkan versi tersebut. Apa? Kamu pakai Ms Office 2007? Ga masalah, mirip-mirip kok. Apa? Kamu masih pakai Ms Office 2003? Plis deh, itu udah sewindu lebih. Apa? Ms Office kamu bajakan? Itu urusan kamu! Apa? Ms Office kamu versi 2003 dan bajakan? Wuargh!! Apa? kamu belum

kaki kanan dan kaki kiri

Minggu pagi yang cerah, kaki kanan dan kaki kiri sedang bersepeda bersama waktu itu. Setelah keduanya hampir lelah mengayuh dan memutuskan untuk kembali pulang, mereka menyempatkan diri sekadar membeli makan pagi, alias sarapan dalam bahasa manusia. Mampirlah mereka membeli ketupat sayur di pinggir jalan, dibungkus, pakai telor. Masukkan ke keranjang sepeda di bagian depan; cukup satu bungkus yang akan mereka makan bersama; memang rukun sekali mereka berdua. Dari situ, kedua kaki itu benar-benar hendak pulang. Tapi tunggu dulu, mereka tiba-tiba ingat sesuatu. Persediaan uang di dompet tuannya menipis. Kebetulan – qodarullah, red - di seberang jalan sana ada ATM * Automatic Teller Machine , bukan Anjungan Tunai Mandiri. Mereka kayuh kembali sepedanya ke ATM yang masih satu komplek dengan Apotik Rini itu. Apotik –yang entah kenapa- paling laris dari beberapa apotik yang ber- jejer di sepanjang Jalan Balai Pustaka. Sampailah sepasang kaki itu di tempat tersebut. Ramai-ramai; rupanya se

adverse vs disclaimer

Opini auditor mana yang lebih baik, atau lebih tepatnya mana yang lebih buruk: adverse (tidak wajar) atau disclaimer (tidak menyatakan pendapat). Terkadang --atau bahkan selalu-- ada perbedaan pendapat dalam sebuah disiplin ilmu; tetapi tidak selalu didapatkan kata sepakat. Tidak berbeda juga dalam akuntansi dan audit, para 'ahli' berbeda pendapat tentang apakah opini adverse lebih 'baik' dari opini disclaimer atau sebaliknya. Sebelum 'menentukan' jawabannya, ada baiknya kita baca kembali penjelasan masing-masing opini. Pendapat Tidak Wajar/TW ( adverse opinion ) adalah opini yang menyatakan bahwa Laporan Keuangan (LK) tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan sesuai dengan standar akuntansi. Opini ini diberikan karena auditor meyakini, berdasar bukti-bukti yang dikumpulkannya, bahwa laporan keuangan mengandung banyak sekali kesalahan atau kekeliruan yang material. Artinya, laporan keuangan tidak menggambarkan kondisi keuangan secara