Skip to main content

Bersemilah Ramadhan

Bersemilah Ramadhan
Judul                  : Bersemilah Ramadhan
Penulis             : Armen Halim Naro –rahimahullah
Penerbit             : Pustaka Darul Ilmi
Jumlah Halaman  : vii + 62 halaman

“Saudaraku, telah datang kepada kita bulan Ramadhan, musim kebaikan, musim penggandaan ganjaran dan pemberian hadiah besar-besaran, dibukakannya pintu-pintu kebaikan. Bulan diturunkannya al-Qur’an, di dalamnya petunjuk, penerangan untuk manusia.

Hari-hari Ramadhan merupakan musim bercocok tanam, tanahnya subur, air hujan lagi banyaknya, hamanya telah menjauh dari ladang.

Hari dimana orang-orang shalih mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya, mereka sedikitkan tidur pada malam harinya, mereka giatkan bekerja dalam ketaatan dan ibadah pada siangnya.

Di antara malamnya ada sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Ya, seribu bulan dalam artian sama dengan ibadah lebih dari 83 tahun, ibadah secara terus menerus tanpa henti. Segera! Isi hari-hari Anda dengan beribu-ribu kebaikan…”

Alhamdulillah, Ramadhan insyaAllah segera menyapa kita kembali. Semoga kita diberi umur panjang untuk bersua dengan bulan yang mulia itu tahun ini, juga pada tahun-tahun yang akan datang. Amin.

Sebagian kita mungkin telah mulai mempersiapkan diri, sangat termotivasi, sampai benar-benar tak sabar menyambut kedatangan Ramadhan. Namun, sebagian lagi mungkin belum mendapat feel untuk menyambut bulan yang sungguh sangat istimewa ini. Sebagian yang lain, lebih memilih meng-antri tiket kereta api atau berburu tiket pesawat untuk rencana pulang kampung bertemu sanak kerabat lebaran nanti *sungguh visioner*. Yang lain lagi, mendadak menjadi pengamat harga bawang putih dan cabai merah di pasaran.

Bersemilah Ramadhan, sebuah renungan dan motivasi ibadah di Bulan Ramadhan. Sebuah buku yang insyaAllah akan mengantarkan kita menemukan feel dalam menyambut dan menjalani Bulan Ramadhan.

Dibuka dengan basmallah dan muqaddimah dari penulis, buku ini berisi sepuluh tulisan berantai tentang keutamaan, keistimewaan, ,maupun pelajaran dari Bulan Ramadhan. Mulai dari Keutamaan Ramadhan, Pergantian Masa, Ayyamam Ma’duudat (Hari-hari Yang Berbilang), Ramadhan Musim Ibadah, Bulan Melatih Ibadah, Bulan Derma Dan Berbuat Baik, Bulan Al-Qur’an, Bulan Jihad Melawan Hawa Nafsu, Puasa dan Ikhlas, dan Bulan Silaturrahim. kemudian penulis menutupnya dengan Diary Satu Hari di Bulan Ramadhan. Tak lupa penerbit juga menampilkan Biografi Penulis di bagian akhir buku.

Bersemilah Ramadhan ditulis oleh seorang ustadz asal Pekanbaru yang qodarullah telah wafat tahun 2007 silam pada usia yang masih tergolong muda, Al Ustadz Armen Halim Naro–rahimahullah. Ustadz lulusan Universitas Islam Madinah dengan nilai cumlaude ini memiliki tata bahasa yang sungguh memesona. Penyampaian yang menyentuh hati, keilmuan yang tinggi, serta pesona bahasa sang penulis menjadi keunggulan buku ini.

Pembahasan yang ringkas menjadikan buku ini tidak terlalu tebal sehingga otomatis menjadikan harga jualnya pun terjangkau. Jumlah halaman yang tidak terlalu banyak serta pembagian menjadi beberapa tulisan terpisah mungkin membuatnya menarik bagi calon pembaca yang terkadang malas membaca buku-buku tebal.

Buku ini insyaAllah sangat bermanfaat untuk dibaca menjelang atau di dalam Bulan Ramadhan -apalagi ditambah dengan mendengarkan ceramah Bedah Buku Bersemilah Ramadhan oleh Ustadz Armen -rahimahullah, yang dapat di-download di sini- untuk menambah semangat dan motivasi kita dalam beribadah. Allahu A’lam.

“Wahai engkau yang tidak cukup melakukan dosa pada Rajab..
Lalu engkau sambung pada bulan Sya’ban..

Telah datang bulan puasa kepadamu setelah keduanya..
Jangan engkau jadikan lagi bulan itu bulan dosa..

Bacalah al-Qur’an dan bersungguhlah dalam bertasbih..
Karena bulan itu bulan al-Qur’an dan tasbih..

Berapa banyak yang engkau kenal mereka yang berpuasa..
Dari keluarga, tetangga, dan saudara..

Mereka telah dimusnahkan oleh kematian menyisakan dirimu..
Alangkah dekatnya yang sekarang dengan yang terdahulu..”

Comments

Popular posts from this blog

Cara Bikin Daftar Isi Otomatis di Ms Word

Capek dong, yah? Tiap kali atasan ngerevisi konsep laporan, kamu harus neliti lagi halaman demi halaman buat nyocokin nomor halaman ke daftar isi? Mending-mending kalau atasan kamu (yang ngrevisi) cuma satu, kalau ada lima belas?! Sebenernya kalau kamu pinter dikit , suruh aja junior kamu yang ngerjain bikin aja daftar isinya belakangan pas laporan udah final. Tapi karena kamu maunya pinter banyak , bikin aja daftar isi otomatis! Kayak gimana tuh, yuk kita bahas. Bagi yang belum tahu, semoga berguna. Bagi yang udah tahu, ngapain kamu masih di sini? Pergi sana! Aku tidak mau melihat mukamu lagi! Enyahlah!! #becanda, *sinetron banget ya* Sebelumnya, karena saya memakai Ms Office 2010, maka saya akan jelaskan berdasarkan versi tersebut. Apa? Kamu pakai Ms Office 2007? Ga masalah, mirip-mirip kok. Apa? Kamu masih pakai Ms Office 2003? Plis deh, itu udah sewindu lebih. Apa? Ms Office kamu bajakan? Itu urusan kamu! Apa? Ms Office kamu versi 2003 dan bajakan? Wuargh!! Apa? kamu belum

kaki kanan dan kaki kiri

Minggu pagi yang cerah, kaki kanan dan kaki kiri sedang bersepeda bersama waktu itu. Setelah keduanya hampir lelah mengayuh dan memutuskan untuk kembali pulang, mereka menyempatkan diri sekadar membeli makan pagi, alias sarapan dalam bahasa manusia. Mampirlah mereka membeli ketupat sayur di pinggir jalan, dibungkus, pakai telor. Masukkan ke keranjang sepeda di bagian depan; cukup satu bungkus yang akan mereka makan bersama; memang rukun sekali mereka berdua. Dari situ, kedua kaki itu benar-benar hendak pulang. Tapi tunggu dulu, mereka tiba-tiba ingat sesuatu. Persediaan uang di dompet tuannya menipis. Kebetulan – qodarullah, red - di seberang jalan sana ada ATM * Automatic Teller Machine , bukan Anjungan Tunai Mandiri. Mereka kayuh kembali sepedanya ke ATM yang masih satu komplek dengan Apotik Rini itu. Apotik –yang entah kenapa- paling laris dari beberapa apotik yang ber- jejer di sepanjang Jalan Balai Pustaka. Sampailah sepasang kaki itu di tempat tersebut. Ramai-ramai; rupanya se

adverse vs disclaimer

Opini auditor mana yang lebih baik, atau lebih tepatnya mana yang lebih buruk: adverse (tidak wajar) atau disclaimer (tidak menyatakan pendapat). Terkadang --atau bahkan selalu-- ada perbedaan pendapat dalam sebuah disiplin ilmu; tetapi tidak selalu didapatkan kata sepakat. Tidak berbeda juga dalam akuntansi dan audit, para 'ahli' berbeda pendapat tentang apakah opini adverse lebih 'baik' dari opini disclaimer atau sebaliknya. Sebelum 'menentukan' jawabannya, ada baiknya kita baca kembali penjelasan masing-masing opini. Pendapat Tidak Wajar/TW ( adverse opinion ) adalah opini yang menyatakan bahwa Laporan Keuangan (LK) tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan sesuai dengan standar akuntansi. Opini ini diberikan karena auditor meyakini, berdasar bukti-bukti yang dikumpulkannya, bahwa laporan keuangan mengandung banyak sekali kesalahan atau kekeliruan yang material. Artinya, laporan keuangan tidak menggambarkan kondisi keuangan secara