Skip to main content

fitnah

Salah satu teknik pengembangan kosakata dalam sebuah bahasa adalah dengan menyerap kosakata dari bahasa asing. Salah satu bahasa yang kosakatanya paling banyak diserap dalam bahasa Indonesia adalah Bahasa Arab. Iman, ilmu, ibadah, amal, malaikat, nabi, taat, kitab, sedekah, masjid, nasihat, dewan, majelis, wakil, musyawarah, rakyat, adil, hukum, hakim, senin, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu, ahad, kursi, hewan, mati, kubur, akhirat, dan fitnah hanyalah sebagian kecil kata dalam bahasa Indonesia hasil serapan dari bahasa Arab yang saya ketahui.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, fitnah didefinisikan sebagai perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran yang disebarkan dengan maksud menjelekkan orang. Entah dari mana datangnya definisi tersebut. Yang jelas kata “fitnah” termasuk kata dalam bahasa Indonesia ini diserap dari Bahasa Arab yang mengalami pergeseran makna dari bahasa aslinya.

Secara bahasa (Arab), fitnah yang berasal dari kata dasar fatana berarti ujian. Secara istilah, banyak sekali didapatkan kata fitnah dalam Al-Qur`an. Pada surat Al Baqarah 217, “.. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh..”, dalam surat Al Baqarah ayat 191 dan 193, serta dalam An Nisaa’ ayat 91, fitnah bermakna kekafiran/kesyirikan. Pada surat Al An`amm ayat 23, “Kemudian tiadalah fitnah mereka, kecuali mengatakan: "Demi Allah, Tuhan kami, tiadalah kami mempersekutukan Allah.", dimana fitnah berarti alasan dusta. Dalam surat Yunus ayat 85, “Lalu mereka berkata: "Kepada Allahlah kami bertawakkal! Ya Tuhan kami; janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang'zalim,“, dalam surat Al Anfaal ayat 39, dan dalam surat Al Mumtahanah ayat 5, fitnah berarti gangguan. Dan masih ada beberapa ayat yang lain yang terdapat kata fitnah di dalamnya.

Beberapa kata dalam bahasa Arab memang diserap ke dalam bahasa kita tidak dengan tepat, sehingga jika digunakan dalam makna sebenarnya justru dapat membuat orang yang kurang mengerti menjadi salah paham, salah satunya adalah kata “fitnah” ini. Di dalam bahasa kita fitnah diartikan sebagai perkataan bohong yang disebarkan dengan maksud menjelekkan orang, sedangkan dalam bahasa asalnya (Arab), fitnah bermakna ujian/gangguan.

artikel terkait:

Comments

Popular posts from this blog

Cara Bikin Daftar Isi Otomatis di Ms Word

Capek dong, yah? Tiap kali atasan ngerevisi konsep laporan, kamu harus neliti lagi halaman demi halaman buat nyocokin nomor halaman ke daftar isi? Mending-mending kalau atasan kamu (yang ngrevisi) cuma satu, kalau ada lima belas?! Sebenernya kalau kamu pinter dikit , suruh aja junior kamu yang ngerjain bikin aja daftar isinya belakangan pas laporan udah final. Tapi karena kamu maunya pinter banyak , bikin aja daftar isi otomatis! Kayak gimana tuh, yuk kita bahas. Bagi yang belum tahu, semoga berguna. Bagi yang udah tahu, ngapain kamu masih di sini? Pergi sana! Aku tidak mau melihat mukamu lagi! Enyahlah!! #becanda, *sinetron banget ya* Sebelumnya, karena saya memakai Ms Office 2010, maka saya akan jelaskan berdasarkan versi tersebut. Apa? Kamu pakai Ms Office 2007? Ga masalah, mirip-mirip kok. Apa? Kamu masih pakai Ms Office 2003? Plis deh, itu udah sewindu lebih. Apa? Ms Office kamu bajakan? Itu urusan kamu! Apa? Ms Office kamu versi 2003 dan bajakan? Wuargh!! Apa? kamu belum

kaki kanan dan kaki kiri

Minggu pagi yang cerah, kaki kanan dan kaki kiri sedang bersepeda bersama waktu itu. Setelah keduanya hampir lelah mengayuh dan memutuskan untuk kembali pulang, mereka menyempatkan diri sekadar membeli makan pagi, alias sarapan dalam bahasa manusia. Mampirlah mereka membeli ketupat sayur di pinggir jalan, dibungkus, pakai telor. Masukkan ke keranjang sepeda di bagian depan; cukup satu bungkus yang akan mereka makan bersama; memang rukun sekali mereka berdua. Dari situ, kedua kaki itu benar-benar hendak pulang. Tapi tunggu dulu, mereka tiba-tiba ingat sesuatu. Persediaan uang di dompet tuannya menipis. Kebetulan – qodarullah, red - di seberang jalan sana ada ATM * Automatic Teller Machine , bukan Anjungan Tunai Mandiri. Mereka kayuh kembali sepedanya ke ATM yang masih satu komplek dengan Apotik Rini itu. Apotik –yang entah kenapa- paling laris dari beberapa apotik yang ber- jejer di sepanjang Jalan Balai Pustaka. Sampailah sepasang kaki itu di tempat tersebut. Ramai-ramai; rupanya se

adverse vs disclaimer

Opini auditor mana yang lebih baik, atau lebih tepatnya mana yang lebih buruk: adverse (tidak wajar) atau disclaimer (tidak menyatakan pendapat). Terkadang --atau bahkan selalu-- ada perbedaan pendapat dalam sebuah disiplin ilmu; tetapi tidak selalu didapatkan kata sepakat. Tidak berbeda juga dalam akuntansi dan audit, para 'ahli' berbeda pendapat tentang apakah opini adverse lebih 'baik' dari opini disclaimer atau sebaliknya. Sebelum 'menentukan' jawabannya, ada baiknya kita baca kembali penjelasan masing-masing opini. Pendapat Tidak Wajar/TW ( adverse opinion ) adalah opini yang menyatakan bahwa Laporan Keuangan (LK) tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan sesuai dengan standar akuntansi. Opini ini diberikan karena auditor meyakini, berdasar bukti-bukti yang dikumpulkannya, bahwa laporan keuangan mengandung banyak sekali kesalahan atau kekeliruan yang material. Artinya, laporan keuangan tidak menggambarkan kondisi keuangan secara