Skip to main content

flu dan paspampres

Hari ketiga, masih flu. Qodarullah, padahal hari jumat sore kemarin hanya kehujanan sedikit saja, langsung flu, dan masih –sedikit- sampai hari ini. Saya memang kurang suka periksa ke dokter. Kalaupun ke dokter, biasanya saya akan geletakkan saja obat yang diberikan, tidak saya minum. Saya lebih suka minum madu dan habbatussauda’.

Alhamdulillah. Di balik setiap takdirNya, pasti lah ada hikmah. Terkadang kita saja yang terlalu picik sampai tidak bisa menemuukan hikmah-hikmah tersebut. Jika dipikirkan betul-betul dengan bijak, seharusnya orang yang sedang sakit itu justru bersyukur. Pertama, kita seharusnya menjadi ingat bahwa manusia itu makhluk yang lemah. Demi Allah, benar-benar lemah. Bayangkan saja, hanya karena makhluk sekecil nyamuk saja, jutaan manusia bisa binasa. Ah, nyamuk masih terlalu besar. Bahkan dengan sebab yang lebih kecil dari nyamuk; virus, bakteri, manusia dibuat tak berdaya. Masih adakah celah untuk kita berbangga-bangga?

Kedua, bahwa Allah menjadikan sakit kita sebagai penebus dosa-dosa kita agar ketika di akhirat nanti dosa-dosa kita tinggal sedikit atau bahkan telah lunas “terbayar” di dunia! SubhanAllah. Nabi Muhammad bersabda, " Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu kelelahan, atau penyakit, atau kehawatiran, atau kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya karenanya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).


***


Sabtu dan ahad kemarin, -jika biasanya jalan-jalan keluar menghabiskan waktu bersama-, kami jadi banyak berdiam diri di dalam rumah saja. Hanya sesekali keluar untuk beberapa keperluan. Termasuk memeriksakan kandungan istri saya. Usia kandungannya 23 minggu, kata dokter. Alhamdulillah, kondisinya normal dan sehat. Hanya saja, berat badannya masih sedikit kurang, yang seharusnya pada usia segitu 600 gram, berat badan si Dedek hanya 575 gram, kurang 25 gram.

Pada usia kandungan segitu, sebenarnya jenis kelamin janin sudah terlihat. Tapi, mungkin karena si Dedekkayak bapaknya, cukup lama di-USG, kakinya menutup terus, tidak mau membuka sedikit saja, jadi jenis kelaminnya tidak terlihat kemarin. Ah, lagi pula tidak masalah, laki-laki atau perempuan sama saja bagi kami –walaupun sebenarnya saya saat ini lebih pengen anak laki-laki-, dia akan menjadi buah hati yang istimewa bagi kami, insyaAllahu Ta`ala. pemalu


***

Hari ini, walaupun agak malas berangkat ke kantor, saya berangkat juga. Mungkin beraktivitas akan membuat kondisi saya lebih baik dan lebih cepat sehat kembali.

Seperti biasa, saya menunggu bus jemputan bersama Mbak Iwed di tepi jalan Persahabatan Timur. Jam tangan sudah menunjukkan pukul 06.45 –padahal normalnya pukul 06.15 s.d. 06.30 sudah datang-, bus jemputan yang kami tunggu tak datang-datang.

Akhirnya kami naik taxy burung biru ke kantor. Jalanan sudah agak macet. Untungnya, sampai di kantor masih pukul 07.37. Dengan modal “kepercayaan” pada toleransi absen 15 menit, maka kami belum terlambat. Alhamdulillah.

Ada pemandangan tidak biasa di depan dan di halaman kantor kami. Banyak mobil-mobil militer di parkir di depan dan samping kantor. Banyak polisi dan tentara di halaman kantor. Paspampres. Ya, Paspampres. Saya baru ingat, hari ini, rencananya Presiden serta para pimpinan lembaga-lembaga tinggi negara mengadakan pertemuan di kantor kami, pertemuan lanjutan dari tiga pertemuan sebelumnya di Istana Negara, Istana Bogor, dan MPR. Hmm, mungkin ini penyebab bus jemputan kami tak datang-datang. Mungkin ga bisaparkiran. Mungkin. keluar dari

Ya, semoga saja para penguasa negara hari ini berkumpul, berdiskusi, untuk dapat bersatu dan bersinergi demi kesejahteraan rakyatnya. Semoga saya lekas sembuh dan Allah mengampuni dosa-dosa saya. Amin.

Comments

Popular posts from this blog

Manajemen Laba, Baik atau Buruk ? (5)

Praktik-praktik Manajemen Laba Fenomena adanya praktik manajemen laba pernah terjadi di pasar modal Indonesia, khususnya pada emiten manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Contoh kasus terjadi pada PT Kimia Farma Tbk. Berdasarkan hasil pemeriksaan Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal, 2002), diperoleh bukti bahwa terdapat kesalahan penyajian dalam laporan keuangan PT Kimia Farma Tbk., berupa kesalahan dalam penilaian persediaan barang jadi dan kesalahan pencatatan penjualan, dimana dampak kesalahan tersebut mengakibatkan overstated laba pada laba bersih untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2001 sebesar Rp32,7 miliar. Kasus yang sama juga pernah terjadi pada PT Indofarma Tbk. Berdasarkan hasil pemeriksaan Bapepam terhadap PT Indofarma Tbk. (Badan Pengawas Pasar Modal, 2004), ditemukan bukti bahwa nilai barang dalam proses diniliai lebih tinggi dari nilai yang seharusnya dalam penyajian nilai persediaan barang dalam proses pada tahun buku 2001 sebesar  Rp28,87 miliar. Akibatnya penyajian te

Cara Bikin Daftar Isi Otomatis di Ms Word

Capek dong, yah? Tiap kali atasan ngerevisi konsep laporan, kamu harus neliti lagi halaman demi halaman buat nyocokin nomor halaman ke daftar isi? Mending-mending kalau atasan kamu (yang ngrevisi) cuma satu, kalau ada lima belas?! Sebenernya kalau kamu pinter dikit , suruh aja junior kamu yang ngerjain bikin aja daftar isinya belakangan pas laporan udah final. Tapi karena kamu maunya pinter banyak , bikin aja daftar isi otomatis! Kayak gimana tuh, yuk kita bahas. Bagi yang belum tahu, semoga berguna. Bagi yang udah tahu, ngapain kamu masih di sini? Pergi sana! Aku tidak mau melihat mukamu lagi! Enyahlah!! #becanda, *sinetron banget ya* Sebelumnya, karena saya memakai Ms Office 2010, maka saya akan jelaskan berdasarkan versi tersebut. Apa? Kamu pakai Ms Office 2007? Ga masalah, mirip-mirip kok. Apa? Kamu masih pakai Ms Office 2003? Plis deh, itu udah sewindu lebih. Apa? Ms Office kamu bajakan? Itu urusan kamu! Apa? Ms Office kamu versi 2003 dan bajakan? Wuargh!! Apa? kamu belum

adverse vs disclaimer

Opini auditor mana yang lebih baik, atau lebih tepatnya mana yang lebih buruk: adverse (tidak wajar) atau disclaimer (tidak menyatakan pendapat). Terkadang --atau bahkan selalu-- ada perbedaan pendapat dalam sebuah disiplin ilmu; tetapi tidak selalu didapatkan kata sepakat. Tidak berbeda juga dalam akuntansi dan audit, para 'ahli' berbeda pendapat tentang apakah opini adverse lebih 'baik' dari opini disclaimer atau sebaliknya. Sebelum 'menentukan' jawabannya, ada baiknya kita baca kembali penjelasan masing-masing opini. Pendapat Tidak Wajar/TW ( adverse opinion ) adalah opini yang menyatakan bahwa Laporan Keuangan (LK) tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan sesuai dengan standar akuntansi. Opini ini diberikan karena auditor meyakini, berdasar bukti-bukti yang dikumpulkannya, bahwa laporan keuangan mengandung banyak sekali kesalahan atau kekeliruan yang material. Artinya, laporan keuangan tidak menggambarkan kondisi keuangan secara