Sedih melihat keadaan Mesir dan negara-negara Timur Tengah saat ini. Gelombang syubhat Demokrasi tengah melanda. Demonstrasi terjadi dimana-mana. Darah tumpah ruah. Di negeri kita pun, hampir-hampir tiada hari tanpa demonstrasi. Berbagai macam alasan menjadi pembenar untuk turun ke jalan. Seandainya saja mereka bersabar dan berpikir ulang.
Allahu Ta`ala berfirman: “Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut.” [QS. Thaahaa: 43-44].
Di dalam ayat yang mulia ini terdapat pelajaran yang sangat besar dalam berda’wah/menyampaikan nasihat kepada penguasa yang zhalim. Fir’aun ketika itu adalah seorang yang sangat melampaui batas, sombong bahkan mengaku dirinya sebagai tuhan! Sedangkan Musa adalah seorang Nabi yang besar dan mulia di sisi Allah bersama saudaranya Harun. Meskipun demikian Allah tetap memerintahkan kepada Musa dan Harun untuk berbicara kepada Fir’aun dengan kata-kata yang lemah lembut.
Perhatikan! Pertama, apakah para penguasa hari ini lebih dzalim dari Fir`aun? Kedua, apakah Anda -para demonstran- lebih mulia dari Musa dan Harun? Jika kedua jawabannya adalah "Ya", maka silakan berbuat sesuka Anda -karena saya menyangsikan kewarasan Anda. Dan jika salah satu atau kedua jawabannya "Tidak" -dengan kata lain 'jarak ketaqwaan' antara penguasa dengan Anda, tidak lebih jauh dari pada 'jarak ketaqwaan' antara Fir`aun dengan Musa dan Harun, maka berarti para penguasa itu lebih berhak mendapatkan kelemahlembutan dari pada Fir'aun, dan Anda lebih wajib berlemahlembut dari pada Musa dan Harun dalam menasihati para penguasa.
Comments
Post a Comment